Bagaimana Jika Rusia Stop Pasokan Gas ke Eropa? Ini Fakta dan Prediksinya

Rabu, 30 Maret 2022 - 17:20 WIB
loading...
A A A
5. Apakah harga minyak akan terpengaruh?
Rusia memasok sekitar 4 juta barel minyak per hari ke Uni Eropa. Tidak seperti gas, yang pasokannya sebagian besar masih diatur oleh kontrak jangka panjang, harga minyak tidak stabil dan ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Para analis mengatakan, jika Eropa masih memutuskan untuk meninggalkan minyak Rusia, maka harga minyak mentah diperkirakan bisa melonjak hingga USD200 per barel.



6. Akankah Rusia meminta pembayaran komoditas ekspor lainnya dalam rubel?
Presiden Vladimir Putin telah mengisyaratkan selama pengumuman rencana pembayarannya bahwa gas alam bisa menjadi komoditas Rusia pertama yang dijual dalam rubel. Jika Barat memberlakukan sanksi lebih lanjut, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa komoditas ekspor Rusia lainnya juga dapat dihargai dalam rubel, termasuk minyak, logam, dan biji-bijian.

7. Siapa yang akan menyerah lebih dulu saat tenggat waktu pembayaran mendekat?
Sejauh ini, negara-negara UE dan G7 telah menolak permintaan Rusia untuk mengalihkan pembayaran gas mereka ke dalam rubel. Sementara, Rusia menegaskan tidak akan memberikan pasokan gas secara gratis, menunjukkan bahwa negara itu siap menutup keran gas ke Eropa.

Jika itu terjadi, Moskow akan kehilangan pendapatan antara 200 juta euro hingga 800 juta euro setiap hari dari embargo. Namun, Rusia masih dapat mengalihkan sebagian gasnya ke pasar Asia. Sementara, Eropa kemungkinan akan menghadapi krisis ekonomi yang tidak pernah terlihat sejak Perang Dunia II, karena melonjaknya harga energi akan mengirim ekonomi kawasan itu ke dalam resesi.

Jadi, siapa yang akan menyerah lebih dulu? Pasang taruhan Anda!
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)