Panas! Jerman Dikabarkan Ingin Nasionalisasi Anak Usaha Gazprom dan Rosneft
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jerman dikabarkan tengah mempertimbangkan prospek pengambilalihan atau nasionalisasi anak perusahaan lokal dari perusahaan energi Rusia Gazprom dan Rosneft. Langkah itu dipicu kekhawatiran atas keamanan energi di tengah sanksi anti-Rusia dan permintaan Moskow untuk pembayaran gas dalam rubel.
Hal ini dilaporkan pada hari Kamis (31/3) oleh harian bisnis Jerman Handelsblatt, yang menyatakan bahwa diskusi tentang masalah tersebut telah diadakan antara pejabat senior Kementerian Ekonomi dan Kanselir Olaf Scholz.
Kedua perusahaan tersebut sangat penting untuk pasar energi Jerman. Gazprom Germania mengoperasikan sejumlah fasilitas penyimpanan gas. Sedangkan Rosneft Deutschland adalah salah satu pemain kunci di pasar kilang bensin, diesel, dan minyak tanah di Jerman.
Menanggapi isu tersebut, Rusia bereaksi keras. Moskow menegaskan bahwa langkah itu ilegal dan merupakan pelanggaran hukum internasional.
"Nasionalisasi anak perusahaan Gazprom dan Rosneft di Jerman akan sangat melanggar hukum internasiona. Itu akan melanggar semua hukum yang dapat dibayangkan dan tidak dapat dibayangkan," ujar Sekretaris Pers Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, yang dikutip dari RT.com, Sabtu (2/4/2022).
Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (1/4/) bahwa Moskow menegaskan masalah ini sangat tidak dapat diterima.
Sementara itu, Gazprom mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka mengakhiri partisipasinya di anak perusahaan Gazprom Germania, dan akan melepaskan semua asetnya di perusahaan tersebut.
Hal ini dilaporkan pada hari Kamis (31/3) oleh harian bisnis Jerman Handelsblatt, yang menyatakan bahwa diskusi tentang masalah tersebut telah diadakan antara pejabat senior Kementerian Ekonomi dan Kanselir Olaf Scholz.
Kedua perusahaan tersebut sangat penting untuk pasar energi Jerman. Gazprom Germania mengoperasikan sejumlah fasilitas penyimpanan gas. Sedangkan Rosneft Deutschland adalah salah satu pemain kunci di pasar kilang bensin, diesel, dan minyak tanah di Jerman.
Menanggapi isu tersebut, Rusia bereaksi keras. Moskow menegaskan bahwa langkah itu ilegal dan merupakan pelanggaran hukum internasional.
"Nasionalisasi anak perusahaan Gazprom dan Rosneft di Jerman akan sangat melanggar hukum internasiona. Itu akan melanggar semua hukum yang dapat dibayangkan dan tidak dapat dibayangkan," ujar Sekretaris Pers Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, yang dikutip dari RT.com, Sabtu (2/4/2022).
Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (1/4/) bahwa Moskow menegaskan masalah ini sangat tidak dapat diterima.
Sementara itu, Gazprom mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka mengakhiri partisipasinya di anak perusahaan Gazprom Germania, dan akan melepaskan semua asetnya di perusahaan tersebut.
(fai)