Ultimatum Eropa, Gazprom Beri Tahu Kliennya Cara Membayar Gas Rusia Pakai Rubel

Minggu, 03 April 2022 - 22:59 WIB
loading...
Ultimatum Eropa, Gazprom...
Gazprom PJSC Rusia mulai memberitahukan para kliennya tentang bagaimana cara membayar gas mereka dengan memakai mata uang rubel. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Gazprom PJSC Rusia mulai memberitahukan para kliennya tentang bagaimana cara membayar gas mereka dengan memakai mata uang rubel . Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Vladimir Putin sebelumnya yang mengatakan, negara-negara 'tidak ramah' harus memakai rubel untuk membeli gas Rusia .

Pemberitahuan tentang pesanan gas dengan metode pembayaran baru sedang dikirim ke para pelanggan pada hari Jumat, dimana raksasa gas Rusia menerangkannya dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resmi miliknya.



Kremlin mengatakan, pada hari Kamis bahwa pembeli gas dari Eropa perlu memiliki dua akun, satu dalam mata uang euro dan satu lagi dengan rubel, dan bahwa Gazprombank akan bertanggung jawab untuk membuat konversi valuta asing.

OMV AG Austria dan Eni Italia mengkonfirmasi, bahwa mereka telah menerima informasi tersebut. Negara-negara Eropa mengaku, masih bisa mengatasi apa yang diusulkan Kremlin.

Menteri Ekologi Prancis, Barbara Pompili mengatakan, dia tidak melihat permintaan itu sebagai pelanggaran kontrak karena perusahaan masih dapat membayar dengan euro, menurut informasi yang diterima dari Moskow.

Sementara itu Pemerintah Jerman menerangkan, masih meneliti rincian sebelum mengambil keputusan, sementara Denmark mengutuk permintaan dari Moskow.

"Gazprom sebagai perusahaan Rusia, tanpa syarat dan sepenuhnya mematuhi hukum Rusia, yang mulai 1 April hanya menetapkan pembayaran rubel untuk gas yang diekspor ke negara-negara tidak ramah,"" kata perusahaan itu.

"Gazprom adalah mitra yang bertanggung jawab dan bakal terus mengekspor gas ke klien dengan cara yang aman," paparnya.

Di sisi lain pengiriman gas Rusia ke Eropa terus mengalir normal pada hari Jumat, dimana Gazprom menegaskan pihaknya bakal memenuhi semua permintaan dari klien.



Pasokan tidak akan terputus dalam waktu dekat, bahkan bagi pelanggan yang tidak beralih ke aturan pembayaran baru. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Pasalnya pembayaran untuk bahan bakar yang dikirim saat ini belum jatuh tempo sampai akhir April atau awal Mei.

Seperti diketahui Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar 40% dari kebutuhan gasnya, dan perang di Ukraina telah mendorong kawasan itu untuk memikirkan kembali strategi ketahanan energinya.

Uni Eropa ingin mengurangi ketergantungan pada gas Rusia sebesar dua pertiga sebelum akhir tahun, ketika beberapa negara sudah mengumumkan rencana untuk membangun serangkaian terminal gas alam cair dan langkah-langkah mempercepat pembangunan energi terbarukan.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
PLN EPI-EML Kolaborasi...
PLN EPI-EML Kolaborasi Pasokan Gas di Sistem Kelistrikan Madura
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Rekomendasi
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
12 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
12 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
14 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
14 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
15 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
15 jam yang lalu
Infografis
Trump Beri Batas Waktu...
Trump Beri Batas Waktu 100 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved