Pembayaran Gas Rusia Pakai Rubel Dilakukan Bertahap, Uni Eropa Bisa Sedikit Tenang

Jum'at, 01 April 2022 - 09:30 WIB
loading...
Pembayaran Gas Rusia...
Sikap Rusia sepertinya sedikit melunak setelah negara-negara Uni Eropa (UE) kebanyakan menolak gagasan negara-negara tidak ramah untuk membayar gasnya dalam rubel mulai 31 Maret 2022. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Sikap Rusia sepertinya sedikit melunak setelah negara-negara Uni Eropa (UE) kebanyakan menolak gagasan negara-negara 'tidak ramah' untuk membayar gasnya dalam rubel mulai 31 Maret 2022. Pihak Moskow mengatakan, pembayaran gas Rusia dengan rubel akan diperkenalkan secara bertahap.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak akan menuntut pembayaran dalam rubel mulai Kamis. "Pembayaran dan pengiriman adalah proses yang memakan waktu... dari sudut pandang teknologi, ini adalah proses yang lebih lama," katanya.



Seperti diketahui pihak Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. Sebagai tanggapan, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menuntut agar gas alam yang diekspor ke Eropa harus dibayar dalam rubel.

Analis mengatakan langkah itu akan mendukung mata uang negara itu, yang turun tajam setelah invasi tetapi perlahan mulai pulih.

Eropa yang secara total mengimpor sekitar 40% gasnya dari Rusia dan membayar sebagian besar dengan mata uang euro, mengatakan, raksasa gas yang dikendalikan negara Gazprom Rusia tidak dapat begitu saja mengubah ulang kontrak.



Tetapi Vyacheslav Volodin dari parlemen Rusia, mengatakan: "Politisi Eropa perlu menghentikan pembicaraan, berhenti mencoba menemukan beberapa pembenaran tentang mengapa mereka tidak dapat membayar dalam rubel.

"Jika Anda ingin gas, temukan rubel," tandasnya.

Kremlin juga mengatakan, Rusia dapat mulai menuntut pembayaran dalam rubel untuk komoditas lain seperti pupuk, biji-bijian, logam dan kayu.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Kadin Indonesia dan...
Kadin Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
Sebut AS Merusak Perdagangan...
Sebut AS Merusak Perdagangan Bilateral, Rusia Tak Akan Pernah Minta Keringanan Sanksi
Rekomendasi
JEC Luncurkan Matapedia...
JEC Luncurkan Matapedia Ensiklopedia Digital Pertama di Indonesia
2 Rumah Tersangka Korupsi...
2 Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB Digeledah KPK, 3 Mobil dan 1 Motor Disita
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
Berita Terkini
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
3 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
4 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
4 jam yang lalu
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
5 jam yang lalu
United Tractors Tebar...
United Tractors Tebar Dividen Rp7,81 Triliun, Catat Kapan Cairnya
6 jam yang lalu
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
6 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved