Empat Strategi Besar Erick Thohir dalam Pembenahan BUMN

Kamis, 18 Juni 2020 - 15:13 WIB
loading...
Empat Strategi Besar...
Menteri BUMN Erick Thohir memiliki strategi besar dalam pembenahan perusahaan pelat merah dengan membagi empat kuadran atau kelompok. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negeri ( BUMN ) Arya Sinulingga menjawab alasan perombakan jajaran pengurus, baik itu direksi maupun komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang belakangan ini ramai menjadi perhatian masyarakat. Menurutnya hal yang wajar jika isu pergantian komisaris atau direksi di perusahaan pelat merah menjadi perhatian publik.

“Kita tahu ekonomi Indonesia hampir 50% diputar oleh BUMN. Melihat kapitalisasinya, makanya wajar ketika semuanya beralih pandang ke BUMN,” ujar Arya di Jakarta, Kamis (18/6/2020).

( )

Sambung Arya menerangkan, perhatian masyarakat kepada BUMN juga tidak terlepas dari kontribusinya terhadap layanan publik sehingga terkadang mimicu pro dan kontra. “BUMN menyangkut banyak kepentingan publik dan keuntungan sehingga mata selalu akan melihat ke arah itu. Itu normal saja. Wajar kalau pengamat banyak yang berkoar,” kata dia.

Ia juga menyampaikan, Kementerian BUMN memiliki strategi besar dalam pembenahan perusahaan pelat merah dengan membagi empat kuadran atau kelompok. Hal itu sengaja dilakukan agar masing-masing perusahaan bekerja sesuai dengan core bisnisnya. Pembenahan dilakukan dengan memerhatikan pelaksanaan bisnis dan dampak kepada masyarakat luas.

“Kita sudah punya strategi besar. Kita buat empat kuadran BUMN. Kami mengkonsolidasikannya, jangan lagi mereka tidak ada hubungan dengan kuadrannya,” papar Arya

Lebih lanjut Ia menjelaskan Kuadran pertama, yakni BUMN yang fokus pada bisnis dan mencari keuntungan agar memberikan dividen jumbo bagi negara. Dia mencontohkan pada kuadran itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

"Pertama, perusahaan BUMN yang difokuskan cari untung, cari uang. Jadi lebih banyak kepentingan bisnis, (karena) Negara kita butuh dividen," ungkapnya.

Kemudian pada kuadran kedua, terang dua selain mencari keuntungan, BUMN juga harus fokus melayani masyarakat. Perusahaan pelat merah di kuadran ini seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

( )
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)