Penjualan Alat Tulis Faber-Castell di Indonesia Meningkat 30 Persen
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Produsen alat tulis Faber-Castell mencatatkan performa positif di tengah pandemi beberapa tahun ini. Khusus di Indonesia, penjualan meningkat hingga 30 persen pada tahun budget 2021/2022.
Hal itu dibeberkan CEO Faber-Castell, Stefan Leitz di Jakarta, Sabtu (9/4/2022) lalu. Dia melanjutkan, bahkan torehan positif tersebut melampaui pencapaian penjualan secara global yang hanya naik 15 persen saja.
"Secara global, pada tahun budget 2021/2022 penjualan naik 15 persen, dimana angka ini lebih tinggi dari pencapaian sebelum pandemi, dan khusus di Indonesia mencapai 30 persen," ungkap Leitz.
Pencapaian tersebut, menurut dia, merupakan hal yang membanggakan mengingat pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh sektor bisnis selama dua tahun ke belakang. Penjualan Faber-Castell didukung oleh metode online yang meningkat di beberapa negara seperti Australia, Eropa dan Amerika Serikat, termasuk di Indonesia.
"Selama pandemi, masyarakat lebih banyak meluangkan waktunya untuk melakukan hobinya, salah satunya menggambar dan menulis secara manual. Hal itu berdampak positif bagi perusahaan," ungkap Leitz.
Dia menambahkan, pihaknya juga memperkenalkan budaya baru melalui 'Satu Faber-Castell' bagi karyawan di seluruh dunia, guna memperkuat dan mengembangkan perusahan dua kali lebih kuat dari pasar selama lima tahun ke depan.
Terkait digitalisasi, Faber-Castell tidak menganggap digitalisasi sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang. Hal ini dijalankan melalui dua pendekatan, digitalisasi internal, dimana dengan digitalisasi internal akan mempercepat proses komunikasi dan bisnis secara internal, bahkan termasuk secara global.
Sementara eksternal, digitalisasi memberikan peluang dan cara baru komunikasi kepada konsumen melalui beragam platform.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Penjualan Faber Castell di Indonesia Meningkat 30 Persen
Leitz menjelaskan, penggunaan alat tulis akan terus ada di era serba digital. Hal ini sudah dibuktikan melalui studi kasus, menulis dan menggambar dengan pensil terutama di masa anak-anak membantu pertumbuhan otak mereka. Kreativitas juga adalah top 5 keterampilan yang harus dimiliki pada abad mendatang.
"Hampir seluruh orang tua ingin mendidik anaknya dengan produk dan layanan terbaik, termasuk dalam pendidikan dan keterampilan. Selain itu, mereka juga ingin agar anak-anak mengurangi ketergantungan terhadap gadget," pungkasnya.
Hal itu dibeberkan CEO Faber-Castell, Stefan Leitz di Jakarta, Sabtu (9/4/2022) lalu. Dia melanjutkan, bahkan torehan positif tersebut melampaui pencapaian penjualan secara global yang hanya naik 15 persen saja.
"Secara global, pada tahun budget 2021/2022 penjualan naik 15 persen, dimana angka ini lebih tinggi dari pencapaian sebelum pandemi, dan khusus di Indonesia mencapai 30 persen," ungkap Leitz.
Pencapaian tersebut, menurut dia, merupakan hal yang membanggakan mengingat pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh sektor bisnis selama dua tahun ke belakang. Penjualan Faber-Castell didukung oleh metode online yang meningkat di beberapa negara seperti Australia, Eropa dan Amerika Serikat, termasuk di Indonesia.
"Selama pandemi, masyarakat lebih banyak meluangkan waktunya untuk melakukan hobinya, salah satunya menggambar dan menulis secara manual. Hal itu berdampak positif bagi perusahaan," ungkap Leitz.
Dia menambahkan, pihaknya juga memperkenalkan budaya baru melalui 'Satu Faber-Castell' bagi karyawan di seluruh dunia, guna memperkuat dan mengembangkan perusahan dua kali lebih kuat dari pasar selama lima tahun ke depan.
Terkait digitalisasi, Faber-Castell tidak menganggap digitalisasi sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang. Hal ini dijalankan melalui dua pendekatan, digitalisasi internal, dimana dengan digitalisasi internal akan mempercepat proses komunikasi dan bisnis secara internal, bahkan termasuk secara global.
Sementara eksternal, digitalisasi memberikan peluang dan cara baru komunikasi kepada konsumen melalui beragam platform.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Penjualan Faber Castell di Indonesia Meningkat 30 Persen
Leitz menjelaskan, penggunaan alat tulis akan terus ada di era serba digital. Hal ini sudah dibuktikan melalui studi kasus, menulis dan menggambar dengan pensil terutama di masa anak-anak membantu pertumbuhan otak mereka. Kreativitas juga adalah top 5 keterampilan yang harus dimiliki pada abad mendatang.
"Hampir seluruh orang tua ingin mendidik anaknya dengan produk dan layanan terbaik, termasuk dalam pendidikan dan keterampilan. Selain itu, mereka juga ingin agar anak-anak mengurangi ketergantungan terhadap gadget," pungkasnya.
(agn)