PT Garam Didorong Go International agar Impor Garam Tak Lagi 'Asin'

Jum'at, 19 Juni 2020 - 10:45 WIB
loading...
PT Garam Didorong Go...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memetakan perusahaan pelat merah agar bisa terus maju. Menteri BUMN Erick Thohir merencanakan agar BUMN-BUMN bisa melakukan investasi di luar negeri.

Salah satuya, PT Garam yang berpotensi untuk berinvestasi di mancanegara. Pasalnya, perseroan yang hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam ini dapat berkembang lebih besar lagi. (Baca juga: Rombak Direksi BUMN, Erick Thohir Tak Takut Diancam)

"Garam masih fokus pada garam konsumsi. Itu bagus, tapi garam kebutuhan industri kita impor. Kita sedang bicara dengan Menko (Menteri Koordinator Perekonomian) dan Mendag, mungkin tidak perusahaan garam BUMN diberikan kesempatan untuk mulai melihat potensi investasi di luar negeri," kata Erick di Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Kendati demikian, Erick mengaku tidak mudah untuk mewujudkan rencana itu, karena mungkin membutuhkan waktu satu hingga dua tahun. Bagaimana pun, hal itu harus segera dimulai. (Baca juga: Didik Rachbini Dukung BUMN Hantu Dibubarkan)

"Beda dengan stasiun yang hanya butuh waktu tiga bulan. Ini sulit tapi harus dimulai," kata dia.

Dia menambahkan, PT Garam masuk dalam restrukturisasi perusahaan-perusahaan BUMN dengan cara menyelesaikan penyusunan klasterisasi yang menghasilkan 12 klaster. PT Garam masuk ke dalam klaster pupuk dan pangan yang dibawahi oleh Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin. (Lihat grafis: Industri Automotif Rontok Dihantam Pandemi Covid-19)

"Saya pindahkan klaster dari Pak Wamen II, perkebunan dan kehutanan, ke Pak Wamen I, karena memang perkebunan, kehutanan, pupuk, dan pangan bisa jadi sinergi yang kuat," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)