Kemenlu Duga Ada Fenomena Gunung Es atas Kasus Kerja Paksa WNI di Kamboja
loading...
A
A
A
Saat ini juga, kata dia, tim Kemlu dari pusat, bekerja sama dengan Bareskrim Polri, telah berada di Kamboja untuk mendukung KBRI Phnom Penh untuk mengidentifikasi korban, mendalami informasi, kesaksian, dan alat bukti untuk menindak lanjuti penegakan hukumnya di Indonesia. Tim Kemlu juga berkoordinasi dengan otoritas penegak hukum di Kamboja untuk kerja sama penanganan kasus selanjutnya.
"Dari total 188 korban sejak tahun 2021 tersebut, 162 di antaranya telah berhasil dipulangkan ke Indonesia, dan insya Allah, lima WNI lainnya akan kita pulangkan minggu depan. Sedangkan sisanya masih berproses di Kamboja," ungkap Jhuda.
Berkaca dari kasus ini, Kemlu menyampaikan imbauan agar masyarakat Indonesia berhati-hati terhadap tawaran bekerja di luar negeri dengan janji-janji yang tidak realistis, baik dari sisi persyaratan kerja yang sangat ringan, dan janji penghasilan yang begitu besar.
"Hati-hati juga dengan tawaran yang dilakukan melalui media sosial. Kemudian melakukan crosscheck terhadap kredibilitas dan kebenaran tawaran pekerjaan tersebut ke instansi terkait, antara lain Kemnaker, BP2MI, maupun ke disnaker yang ada di daerah setempat," pungkasnya.
"Dari total 188 korban sejak tahun 2021 tersebut, 162 di antaranya telah berhasil dipulangkan ke Indonesia, dan insya Allah, lima WNI lainnya akan kita pulangkan minggu depan. Sedangkan sisanya masih berproses di Kamboja," ungkap Jhuda.
Berkaca dari kasus ini, Kemlu menyampaikan imbauan agar masyarakat Indonesia berhati-hati terhadap tawaran bekerja di luar negeri dengan janji-janji yang tidak realistis, baik dari sisi persyaratan kerja yang sangat ringan, dan janji penghasilan yang begitu besar.
"Hati-hati juga dengan tawaran yang dilakukan melalui media sosial. Kemudian melakukan crosscheck terhadap kredibilitas dan kebenaran tawaran pekerjaan tersebut ke instansi terkait, antara lain Kemnaker, BP2MI, maupun ke disnaker yang ada di daerah setempat," pungkasnya.
(uka)