Penyehatan Garuda Harus Menyeluruh, Ini Saran untuk Erick Thohir

Minggu, 24 April 2022 - 16:36 WIB
loading...
A A A
Selain itu, beban terbesar kedua Pertamina adalah leasing. Selama ini leasing yang digunakan Garuda dinilai terlalu mahal. Banyak biaya leasing yang selama ini di-markup oleh oknum management Garuda. Hal itu membuat BUMN aviasi Indonesia ini tak mampu bersaing dengan perusahaan penerbangan lainnya.

Lantaran ada markup, cicilan yang harus dikeluarkan Garuda setiap bulan menjadi mahal. Ini yang menurut Kartika membuat tiket Garuda tak bisa bersaing dengan maskapai lainnya yang menerapkan full service.

Karena ada indikasi markup dan ini melanggar hukum, seharusnya Garuda dapat melakukan renegosiasi terhadap leasing pesawatnya. PKPU yang dilakukan oleh Garuda Indonesia dinilai tak akan maksimal tanpa melakukan renegosiasi ulang.

"Ini tugas yang harus segera dilakukan oleh Menteri Erick dan jajaran management Garuda untuk melakukan renegosiasi leasing. Termasuk menekan leasing agar melakukan hapus buku (write-off) atau memberikan bunga nol persen ke Garuda,” tukasnya.



Menurut dia, penundaan hutang melalui PKPU hanya membantu sementara di cashflow. Namun, beban perseroan masih belum akan hilang.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan Erick dan management Garuda adalah melakukan peninjauan ulang rute Garuda.

Rute internasional yang dimiliki Garuda seperti Jakarta-London merupakan jalur yang membuat keuangan perseroan selama ini berat.

"Ada baiknya Pak Erick memerintahkan Garuda Indonesia untuk memaksimumkan dan memfokuskan bisnisnya di rute-rute domestik. Tujuannya agar Garuda dapat fokus melayani konektivitas masyarakat Indonesia," tandasnya.

Kartika juga meminta agar Erick Thohir melakukan evaluasi mendalam terhadap maintenance yang dilakukan Garuda selama ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)