Wall Street Amburadul: Saham Emiten Jeff Bezos Terjungkal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Jumat (29/4/2022) waktu setempat, pelemahan harian terdalam sejak 2020. Gara-garanya saham Amazon milik Jeff Bezos merosot menyusul laporan kuartalan yang anjlok, dan imbas lonjakan inflasi bulanan terbesar sejak 2005 sehingga membuat investor yang khawatir tentang kenaikan suku bunga menjadi kian cemas.
Mengutip Reuters, S&P 500 turun 3,63% untuk mengakhiri sesi di 4.131,93 poin. Sedangkan Nasdaq turun 4,17% menjadi 12.334,64 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 2,77% menjadi 32.977,21 poin. Untuk pekan ini dalam Wall Street, indeks S&P 500 kehilangan 3,3%, Nasdaq merosot 3,9% dan Dow turun 2,5%.
Saham Amazon.com Inc jatuh 14,05% dalam satu hari dan menjadi penurunan yang tertajam sejak 2006. Pada Kamis malam, raksasa e-commerce itu menyampaikan laporan kuartal dan prospek yang mengecewakan lantaran dibanjiri biaya yang lebih tinggi.
Selanjutnya Apple Inc, perusahaan paling berharga di dunia, turun 3,66% setelah prospek mengecewakan membayangi rekor laba dan penjualan kuartalan.
Semua 11 indeks sektor S&P 500 turun, dipimpin lebih rendah oleh penurunan 5,9% di Consumer Discretionary dan penurunan 4,9% di Real Estate. S&P 500 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2020. Penurunan Nasdaq adalah yang terbesar sejak September 2020.
Hasil suram dan kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter agresif oleh Federal Reserve telah memukul saham teknologi dan pertumbuhan megacap bulan ini. The Fed akan bertemu minggu depan, dan para pelaku bursa bertaruh akan ada kenaikan suku bunga 50 bps untuk memerangi lonjakan inflasi.
Mengutip Reuters, S&P 500 turun 3,63% untuk mengakhiri sesi di 4.131,93 poin. Sedangkan Nasdaq turun 4,17% menjadi 12.334,64 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 2,77% menjadi 32.977,21 poin. Untuk pekan ini dalam Wall Street, indeks S&P 500 kehilangan 3,3%, Nasdaq merosot 3,9% dan Dow turun 2,5%.
Saham Amazon.com Inc jatuh 14,05% dalam satu hari dan menjadi penurunan yang tertajam sejak 2006. Pada Kamis malam, raksasa e-commerce itu menyampaikan laporan kuartal dan prospek yang mengecewakan lantaran dibanjiri biaya yang lebih tinggi.
Selanjutnya Apple Inc, perusahaan paling berharga di dunia, turun 3,66% setelah prospek mengecewakan membayangi rekor laba dan penjualan kuartalan.
Semua 11 indeks sektor S&P 500 turun, dipimpin lebih rendah oleh penurunan 5,9% di Consumer Discretionary dan penurunan 4,9% di Real Estate. S&P 500 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2020. Penurunan Nasdaq adalah yang terbesar sejak September 2020.
Hasil suram dan kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter agresif oleh Federal Reserve telah memukul saham teknologi dan pertumbuhan megacap bulan ini. The Fed akan bertemu minggu depan, dan para pelaku bursa bertaruh akan ada kenaikan suku bunga 50 bps untuk memerangi lonjakan inflasi.
(uka)