Perang Ekonomi Melawan Rusia Semakin Memanas

Senin, 02 Mei 2022 - 01:50 WIB
loading...
A A A
Meski begitu, embargo minyak Rusia yang lebih luas akan menaikkan harga global untuk semua orang dan menambah inflasi di Eropa, Amerika Serikat dan di tempat lain. Pengetatan terhadap ekonomi Rusia menimbulkan kerusakan kolateral di banyak negara lain.

Sanksi terhadap sistem keuangan Rusia memiliki beragam efek. Tetapi sanksi-sanksi itu masih memberi ruang bagi Rusia untuk menjual minyak dan gas, dan Rusia kebetulan mendapat manfaat dari harga energi yang melonjak tinggi dimana sebagian disebabkan oleh invasinya sendiri ke Ukraina.

Beberapa analis berpikir Presiden Rusia, Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina setelah lensernya Kanselir Jerman Angela Merkel pada bulan Desember, atau bahkan saat Joe Biden menggantikan dari Donald Trump sebagai presiden AS Januari lalu.

Tetapi kemungkinan besar, harga energi yang tinggi menjelang invasi Rusia pada 24 Februari membujuk Putin bahwa dia akan memiliki bantalan pendapatan energi, bahkan dengan sanksi yang tak mungkin terelakkan.

Pendapatan energi Rusia mencapai USD76 miliar pada kuartal keempat 2021, atau menyentuh level tertinggi dalam 10 tahun, menurut Institute for International Finance. Kelompok riset itu berpikir harga minyak dan gas yang lebih tinggi saat ini dapat mendorong pendapatan energi Rusia lebih tinggi lagi, bahkan dengan adanya sanksi.

Itu sebabnya negara-negara Eropa dan negara-negara lain yang menjatuhkan sanksi sekarang mempertimbangkan untuk melangkah lebih jauh dengan menghentikan pembelian minyak secara total atau memperketat sanksi keuangan dengan cara yang secara efektif dengan melarang pembiayaan yang diperlukan untuk transaksi tersebut.



Jika salah satu dari hal-hal ini terjadi, faktor kuncinya adalah apakah pembeli energi besar seperti China dan India akan membeli sebagian besar atau semua minyak yang tidak dapat dijual Rusia di tempat lain. Dimana mereka mungkin mendapatkannya dengan diskon yang cukup besar dibanding harga global.

Apabila mereka benar melakukannya, hal itu jelas akan menjadi semacam garis kehidupan bagi pembiayaan militer Putin. Amerika Serikat memimpin upaya untuk memotong impor energi Rusia, sebuah kampanye tekanan yang dapat membuat hubungan global kembali memanas selama beberapa tahun yang akan datang.

Pertempuran militer di Ukraina mungkin tidak akan menuju ke dalam Perang Dunia III , tetapi pertempuran ekonomi dapat memaksa negara-negara terkait untuk memilih sisi mana dan harus menanggung konsekuensinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2045 seconds (0.1#10.140)