Cari Pengganti Minyak Rusia, Mampukah Negara Timur Tengah Memasok Uni Eropa?

Selasa, 10 Mei 2022 - 13:37 WIB
loading...
Cari Pengganti Minyak...
Dalam upaya menghilangkan ketergantungan minyak dan gas Rusia, kawasan Uni Eropa (UE) mulai melirik pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya, salah satunya Timur Tengah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dalam upaya menghilangkan ketergantungan minyak dan gas Rusia, kawasan Uni Eropa (UE) mulai melirik pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya. Seperti diketahui pada awal pekan ini, Komisi Eropa mengusulkan embargo minyak mentah Rusia dan produk olahan lain sebagai bagian dari paket sanksi keenam yang sedang dibahas.

Mengutip CNN International, Selasa (10/5/2022), larangan impor dari Rusia diproyeksi bakal mengurangi pasokan minyak hingga 2,2 juta barel per hari (bph) dan produk minyak bumi (petroleum) hingga 1,2 juta bph.



Sebenarnya, negara-negara Eropa bisa beralih membeli minyak mentah dari negara Timur Tengah untuk menutupi kekurangan pasokan. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dipertimbangkan. Misalnya, kapasitas produksi, infrastruktur yang belum memadai, potensi konflik dan aliansi potensial serta sanksi-sanksi yang mungkin dijatuhkan.

Tapi negara-negara Timur Tengah memang memiliki cadangan minyak bumi yang cukup banyak. Sebut saja Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Dua negara ini memiliki produksi minyak 2,5 juta bph.

Kemudian, Irak yang produksinya 4,34 juta bph dan dapat memompa produksi tambahan 660.000 bph. Kapasitas maksimum produksinya bisa mencapai 5 juta bph. Namun, Irak memiliki kekurangan infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan investasi proyek minyak.



Adapula Libya yang produksinya kira-kira 1 juta bph. Namun, produksi minyak di negara ini sering mengalami gangguan politik. Bahkan, Libya pernah kehilangan pasokan 550.000 bph gegara hal ini.

Yang terakhir, Iran. Menurut analis, Iran bisa berkontribusi hingga 1,2 juta bph. Perusahaan data, Kpler, menyebutkan Iran memiliki 100 juta barel minyak dalam penyimpangan terapung per pertengahan Februari. Artinya, negara ini dapat menambah pasokan minyak 1 juta barel per hari atau 1% dari pasokan global selama 3 bulan.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)