India Setop Ekspor Gandum, Produsen Mi Instan Bakal Naikkan Harga?

Senin, 16 Mei 2022 - 15:15 WIB
loading...
A A A
"Kelompok usaha membeli bahan baku seperti tepung terigu dari Divisi ISM Bogasari dengan harga jual yang disepakati dengan ketentuan bahwa harga jual produk tidak boleh lebih tinggi dari harga jual ISM kepada pihak ketiga lain yang bergerak di bidang industri sejenis," kata perseroan dalam Laporan Keuangan ICBP 2021 di Keterbukaan Informasi, dikutip Senin (16/5/2022).



Sementara pada lapkeu INDF pada 2021 menunjukkan perseroan mengeluarkan Rp49,18 triliun untuk biaya bahan baku, ditambah beban produksi senilai Rp16,49 triliun. Ini menambah beban pokok INDF senilai Rp66,88 triliun.

Sebagian besar pemasok bahan baku INDF datang dari Sojitz Asia Pte Ltd Singapura (Sojitz) sebesar 12,68%, meningkat dari tahun 2020 sebesar 9,44%.

Baik INDF dan ICBP mengkhawatirkan risiko harga komoditas dari beberapa faktor, seperti cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global.

Sepanjang 2021, INDF menerima dampak yang ditimbulkan dari pembelian minyak kelapa sawit (CPO). Untuk mengantisipasi fluktuasi harga komoditas global, kelompok usaha perseroan melakukan penyesuaian harga jual produk secara berkala. Artinya, terdapat kebijakan untuk menaik-turunkan harga produk di pasar.



Secara umum kedua emiten milik Salim Group ini telah mengalami kenaikan cukup signifikan dalam lima hari perdagangan terakhir. Dalam hitungan sepekan per Jumat (13/5), ICBP naik 7,21% dan INDF menguat 2,38%.

ICBP meraih laba bersih Rp6,38 triliun pada 2021. Realisasi itu lebih rendah 3,01% dari laba tahun 2020 senilai Rp6,58 triliun. Sementara INDF menghasilkan laba bersih Rp7,64 triliun, meningkat 18,38% dari 2020 sebesar Rp6,45 triliun.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2498 seconds (0.1#10.140)