Neraca Dagang RI April 2022 Surplus USD7,56 Miliar, AS Penyumbang Tertinggi

Selasa, 17 Mei 2022 - 13:16 WIB
loading...
Neraca Dagang RI April 2022 Surplus USD7,56 Miliar, AS Penyumbang Tertinggi
Suasana di pelabuhan bongkar muat barang. BPS mencatat neraca perdagangan barang pada bulan April 2022 mengalami surplus sebesar USD7,56 miliar. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada bulan April 2022 mengalami surplus sebesar USD7,56 miliar. Tren surplus ini sudah berlangsung selama 24 bulan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi yakni USD9,94 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas sebesar USD2,38 miliar. Sehingga, pada April 2022 neraca perdagangan barang tercatat surplus USD7,56 miliar

“Surplus kita cukup tinggi dan ini merupakan surplus beruntun selama 24 bulan terakhir,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).



Dia menjelaskan, komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar adalah lemak dan minyak hewan nabati, diikuti bahan bakar mineral.

“Sedangkan negara penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia adalah dari Amerika Serikat (AS), India dan Filipina,” urainya.

Margo membeberkan, dengan AS, Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar USD1.627,5 juta dengan komoditas utama penyumbang surplus adalah pakaian dan aksesorisnya atau rajutan, diikuti alas kaki.

“Dengan India kita surplus USD1.538,8 juta. Penyumbang surplusnya di antaranya bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan atau nabati,” tuturnya.



Selanjutnya dengan Filipina, Indonesia surplus sebesar USD977,9 juta dengan penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral serta kendaraan dan bagiannya.

Di sisi lain, sambung Margo, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan sejumlah negara. “Defisit terbesar dengan Argentina, Australia dan Thailand,” ungkap Margo.

Sementara itu secara kumulatif Januari–April 2022, meskipun sektor migas mengalami defisit sebesar USD7,70 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas sebesar USD24,59 miliar. Sehingga secara total neraca perdagangan barang masih mengalami surplus sebesar USD16,89 miliar.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)