Soal Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara
loading...
A
A
A
“Pada neracanya, TLKM mencatat investasinya di GOTO sebagai penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan, yang ditempatkan di bagian aset tidak lancar. Yang artinya TLKM membeli saham GOTO bukan untuk tujuan dijual kembali, melainkan untuk dimiliki dalam jangka panjang. Karena itulah untung ruginya TLKM di GOTO ini tidak dilihat dari naik turunnya harga saham GOTO itu sendiri di pasar,” dalam ulasannya berjudul Ternyata Telkom Juga Rugi di Saham GOTO? di teguhhidayat.com.
Jika dirunut ke belakang, lanjut Teguh, Telkomsel memiliki saham GOTO senilai USD450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Nilai tersebut setara dengan jumlah saham yang dimiliki sebanyak 23,7 miliar lembar atau sama dengan Rp270 per saham. Modal yang digelontorkan TLKM tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan nilai saham GOTO saat menjual ke publik (Initial Public Offering/IPO) yang Rp338 per saham.
Investasi jangka panjang yang dilakukan oleh TLKM menurut Teguh mirip seperti yang dilakukan investor strategis lainnya di GOTO seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa. TLKM tidak mengincar keuntungan langsung dalam bentuk bagian laba tunai, ataupun dividen, melainkan keuntungan tidak langsung hasil dari kolaborasi.
"Dalam prospektus IPO GOTO disebutkan bahwa perusahaan memiliki sejumlah perjanjian kerja sama operasional dengan Telkomsel, di antaranya menyediakan layanan korporasi prabayar atas produk Telkomsel bagi karyawan GOTO. Lalu, GOTO, atau dalam hal ini Tokopedia, bersama dengan Telkomsel mengadakan program loyalty customers dalam bentuk penyediaan e-voucher oleh Tokopedia," lanjutnya.
Begitu pun GOTO melalui anak usahanya Midtrans menyediakan layanan payment gateway bagi Telkomsel. Telkomsel memiliki aplikasi MyAds yang diintegrasikan ke dalam platform GoBiz milik GOTO, untuk menjangkau para mitra pedagang Gojek. Telkomsel dan GOTO juga mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Games Karya Nusantara, yang bergerak di bidang produksi konten video game.
Jika dirunut ke belakang, lanjut Teguh, Telkomsel memiliki saham GOTO senilai USD450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Nilai tersebut setara dengan jumlah saham yang dimiliki sebanyak 23,7 miliar lembar atau sama dengan Rp270 per saham. Modal yang digelontorkan TLKM tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan nilai saham GOTO saat menjual ke publik (Initial Public Offering/IPO) yang Rp338 per saham.
Investasi jangka panjang yang dilakukan oleh TLKM menurut Teguh mirip seperti yang dilakukan investor strategis lainnya di GOTO seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa. TLKM tidak mengincar keuntungan langsung dalam bentuk bagian laba tunai, ataupun dividen, melainkan keuntungan tidak langsung hasil dari kolaborasi.
"Dalam prospektus IPO GOTO disebutkan bahwa perusahaan memiliki sejumlah perjanjian kerja sama operasional dengan Telkomsel, di antaranya menyediakan layanan korporasi prabayar atas produk Telkomsel bagi karyawan GOTO. Lalu, GOTO, atau dalam hal ini Tokopedia, bersama dengan Telkomsel mengadakan program loyalty customers dalam bentuk penyediaan e-voucher oleh Tokopedia," lanjutnya.
Begitu pun GOTO melalui anak usahanya Midtrans menyediakan layanan payment gateway bagi Telkomsel. Telkomsel memiliki aplikasi MyAds yang diintegrasikan ke dalam platform GoBiz milik GOTO, untuk menjangkau para mitra pedagang Gojek. Telkomsel dan GOTO juga mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Games Karya Nusantara, yang bergerak di bidang produksi konten video game.
(uka)