Dituduh Sebabkan Krisis Pangan, Rusia Tuding Balik Eropa

Kamis, 02 Juni 2022 - 11:30 WIB
loading...
Dituduh Sebabkan Krisis Pangan, Rusia Tuding Balik Eropa
Moskow menolak disalahkan akan krisis pasokan biji-bijian global terkait dampak perang Rusia-Ukraina. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa ekspor biji-bijian Rusia tidak dapat mencapai Eropa karena sanksi Barat. Sanksi yang dikenakan oleh Uni Eropa (UE) terhadap Moskow disebut secara efektif memblokir pasokan.



"Meskipun negara-negara Barat terus mengatakan bahwa biji-bijian belum dikenai sanksi, mereka karena alasan tertentu tidak menyebutkan bahwa kapal yang mengangkut biji-bijian Rusia sebenarnya dikenai sanksi. Pelabuhan Eropa tidak mengizinkan mereka masuk, tidak ada asuransi yang tersedia dan secara umum sanksi Barat telah mengganggu infrastruktur logistik dan keuangan yang digunakan Rusia untuk mengekspor biji-bijiannya sendiri," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow, seperti dilansir RT.com, Kamis (2/6/2022).

Komentar Lavrov tersebut merespons tuduhan dari negara-negara Barat bahwa Rusia memblokir pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, sesuatu yang dibantah Moskow dengan keras. Uni Eropa melarang kapal Rusia memasuki pelabuhannya sebagai bagian dari paket sanksi kelima yang diadopsi pada bulan April.



Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menambahkan, Ukraina telah memblokir pelabuhannya sendiri dengan memasang ranjau yang mencegah kapal melaut. Bersama-sama, Rusia dan Ukraina mengekspor lebih dari seperempat kebutuhan gandum dunia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pekan lalu bahwa situasi dengan ancaman global terhadap pasokan biji-bijian telah mengkhawatirkan negara-negara berkembang.

Pejabat PBB itu juga mengatakan konflik di Ukraina dan sanksi yang dihasilkan terhadap Rusia mempengaruhi harga dan ketersediaan pupuk, dan faktor-faktor ini digabungkan mendorong harga gandum, yang dapat memperburuk krisis pangan secara global.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2228 seconds (0.1#10.140)