Ramai PHK Massal dan Startup Gagal, HashMicro Justru Tambah Karyawan
loading...
A
A
A
Strategi tersebut tentu berlawanan dengan berbagai startup yang saat ini terdampak PHK, yakni mengandalkan pendanaan dari investor dan melakukan praktik “bakar uang” demi mendapatkan pangsa pasar seluas-luasnya.
Banyak startup yang berfokus pada tractions, jumlah pelanggan atau pengguna, serta GMV (gross merchandise volume) atau jumlah barang dagangan yang terjual, namun tidak memperhatikan profitability. Akibatnya, terlalu banyak pendanaan yang diinvestasikan untuk peningkatan tractions serta memunculkan beragam produk baru yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar. “Padahal, ini belum tentu memastikan adanya peningkatan terhadap pendapatan,” ujar Lusiana.
(Baca juga:Terjadi Gelombang PHK, Ada Apa dengan Perusahaan Startup?)
.
Walaupun berhasil mendapatkan pangsa pasar yang masif serta pertumbuhan yang pesat, hal tersebut tidak menjamin berbagai startup untuk mencatatkan laba bersih. Apabila pendanaan dari investor menipis, begitu pula arus kas perusahaan, yang mengakibatkan maraknya proses efisiensi bisnis melalui PHK.
Lebih baik fokus pada tractions dan profit dari 1 atau 2 produk terlebih dahulu yang sudah sesuai dengan kebutuhan pasar. Setelah sudah berhasil, baru mulai investasi ke produk-produk lain untuk meningkatkan tractions.
“Fokus terhadap profitabilitas harus tetap berjalan, seiring dengan fokus-fokus lain seperti market share, jumlah users dan tractions,” kata Lusiana.
Lusiana menyatakan bahwa pemilihan strategi yang tepat tersebut yang mengakibatkan performa baik dari HashMicro secara finansial dan tetap dapat melakukan perekrutan di tengah badai PHK ini.
“Kami di HashMicro sudah memilih strategi yang tepat, diikuti dengan manajemen operasional bisnis yang baik dan fokus penuh pada pengembangan solusi yang dibutuhkan pasar, sehingga dalam kondisi badai PHK seperti ini, HashMicro justru semakin aktif melakukan proses perekrutan karyawan. Bagi yang tertarik mendaftar silahkan kunjungi laman karir kami di jobportal.hashmicro.com,” ujar Lusiana.
Lusiana berharap ke depannya badai PHK ini dapat berakhir. “Kami tentu berharap, kondisi ini dapat segera berakhir, dan muncul solusi yang menguntungkan bagi semua pihak, demi kembali majunya berbagai industri di Indonesia,” katanya.
HashMicro adalah perusahaan penyedia solusi ERP yang berdiri sejak tahun 2015 di Singapura dan didirikan oleh dua orang Indonesia. Fokus utama pelayanannya adalah penyediaan software ERP berbasis cloud yang mengotomatiskan proses end-to-end operasi bisnis, demi peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
Saat ini HashMicro telah digunakan di beberapa negara di Asia Pasifik dengan tim R&D internal yang selalu mengedepan inovasi dan kemudahan penggunaan. HashMicro telah melayani 500+ perusahaan di lebih dari 15 industri dengan 40+ solusi terintegrasi.
Banyak startup yang berfokus pada tractions, jumlah pelanggan atau pengguna, serta GMV (gross merchandise volume) atau jumlah barang dagangan yang terjual, namun tidak memperhatikan profitability. Akibatnya, terlalu banyak pendanaan yang diinvestasikan untuk peningkatan tractions serta memunculkan beragam produk baru yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar. “Padahal, ini belum tentu memastikan adanya peningkatan terhadap pendapatan,” ujar Lusiana.
(Baca juga:Terjadi Gelombang PHK, Ada Apa dengan Perusahaan Startup?)
.
Walaupun berhasil mendapatkan pangsa pasar yang masif serta pertumbuhan yang pesat, hal tersebut tidak menjamin berbagai startup untuk mencatatkan laba bersih. Apabila pendanaan dari investor menipis, begitu pula arus kas perusahaan, yang mengakibatkan maraknya proses efisiensi bisnis melalui PHK.
Lebih baik fokus pada tractions dan profit dari 1 atau 2 produk terlebih dahulu yang sudah sesuai dengan kebutuhan pasar. Setelah sudah berhasil, baru mulai investasi ke produk-produk lain untuk meningkatkan tractions.
“Fokus terhadap profitabilitas harus tetap berjalan, seiring dengan fokus-fokus lain seperti market share, jumlah users dan tractions,” kata Lusiana.
Lusiana menyatakan bahwa pemilihan strategi yang tepat tersebut yang mengakibatkan performa baik dari HashMicro secara finansial dan tetap dapat melakukan perekrutan di tengah badai PHK ini.
“Kami di HashMicro sudah memilih strategi yang tepat, diikuti dengan manajemen operasional bisnis yang baik dan fokus penuh pada pengembangan solusi yang dibutuhkan pasar, sehingga dalam kondisi badai PHK seperti ini, HashMicro justru semakin aktif melakukan proses perekrutan karyawan. Bagi yang tertarik mendaftar silahkan kunjungi laman karir kami di jobportal.hashmicro.com,” ujar Lusiana.
Lusiana berharap ke depannya badai PHK ini dapat berakhir. “Kami tentu berharap, kondisi ini dapat segera berakhir, dan muncul solusi yang menguntungkan bagi semua pihak, demi kembali majunya berbagai industri di Indonesia,” katanya.
HashMicro adalah perusahaan penyedia solusi ERP yang berdiri sejak tahun 2015 di Singapura dan didirikan oleh dua orang Indonesia. Fokus utama pelayanannya adalah penyediaan software ERP berbasis cloud yang mengotomatiskan proses end-to-end operasi bisnis, demi peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
Saat ini HashMicro telah digunakan di beberapa negara di Asia Pasifik dengan tim R&D internal yang selalu mengedepan inovasi dan kemudahan penggunaan. HashMicro telah melayani 500+ perusahaan di lebih dari 15 industri dengan 40+ solusi terintegrasi.