Digiasia Bios Gaet Sofyan A. Djalil sebagai Penasihat Perusahaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Digiasia Bios (DAB), perusahaan Fintech-as-a-Services (FaaS) pertama di Indonesia, mengumumkan kehadiran Sofyan A. Djalil sebagai advisor (penasihat) perusahaan. Keputusan menggandeng Sofyan sebagai bagian dari tim diyakini dapat memperkuat kapabilitas perusahaan untuk terus melayani dan memberikan yang terbaik dalam hal digitalisasi serta literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
“Kami bangga mengumumkan keikutsertaan Bapak Sofyan Djalil sebagai bagian dari Grup Digiasia Bios,” ujar Hermansjah Haryono, President Director PT Digi Asia Bios dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).
Pengalaman Sofyan Djalil yang pernah menjabat di beberapa kementerian dan telah berkecimpung dalam berbagai bidang, termasuk dunia komunikasi, informatika, serta perekonomian dan pembangunan nasional Indonesia akan sangat berharga bagi perusahaan. “Kami yakini dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung Digiasia Bios sebagai perusahaan Fintech-as-a-Service (FaaS) di Indonesia,” kata Hermansjah.
(Baca juga:Digiasia Bios Dukung Pemulihan Ekonomi dan Cashless Society)
Dia juga menjelaskan bahwa menambah penasihat yang mumpuni dalam sistem manajemen perusahaan merupakan salah satu langkah Digiasia Bios untuk memperkuat perusahaan agar dapat terus konsisten meningkatkan layanan maupun teknologi di industri finansial yang mereka hadirkan.
Selain Sofyan, Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014–2019), juga tergabung dalam jajaran advisory dan komisaris Grup DAB.
Sosok-sosok berwawasan dan berpengalaman ini diyakini juga akan mendorong kapasitas perusahaan dalam mendukung pemerataan literasi tentang digitalisasi keuangan di Indonesia, sehingga pemahaman serta minat masyarakat di seluruh lapisan dapat semakin berkembang.
(Baca juga:Digiasia Gandeng Mastercard dan BRI Luncurkan Merchant on Record)
Sementara itu Sofyan Djalil mengapresiasi kepercayaan Grup DAB mengajak dirinya menjadi bagian dalam tim mereka. Sofyan Djalil meyakini adanya potensi besar dari visi dan misi perusahaan yang solid serta servis dan teknologi yang dihadirkan oleh Grup DAB.
Indeks inklusi keuangan pada 2021 mencapai 83,6% di mana terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. “Saya berharap pengalaman yang saya miliki akan dapat mendukung peran DAB dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan serta kemajuan inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Sofyan A. Djalil, yang sempat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia di bawah Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju.
Hingga saat ini keempat afiliasi bisnis yang dimiliki oleh Digiasia Bios seperti KasPro (Digital Payment), KreditPro (P2P Lending), RemitPro (Remittances/Pengiriman Uang) dan DigiBos (Layanan Keuangan Digital (LKD) juga masih terus menghadirkan sejumlah kemajuan teknologi dan kemitraan yang saling menguntungkan.
“Kami yakin dengan bergabungnya Bapak Sofyan, ke depannya akan ada lebih banyak lagi inovasi, pengembangan serta kerja sama menarik yang dapat kami lakukan, bersama dengan para mitra maupun calon mitra kami. Kemajuan ini yang nantinya akan kami maksimalkan untuk terus memberikan servis serta solusi fintech dengan standar yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya,” kata Hermansjah.
“Kami bangga mengumumkan keikutsertaan Bapak Sofyan Djalil sebagai bagian dari Grup Digiasia Bios,” ujar Hermansjah Haryono, President Director PT Digi Asia Bios dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).
Pengalaman Sofyan Djalil yang pernah menjabat di beberapa kementerian dan telah berkecimpung dalam berbagai bidang, termasuk dunia komunikasi, informatika, serta perekonomian dan pembangunan nasional Indonesia akan sangat berharga bagi perusahaan. “Kami yakini dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung Digiasia Bios sebagai perusahaan Fintech-as-a-Service (FaaS) di Indonesia,” kata Hermansjah.
(Baca juga:Digiasia Bios Dukung Pemulihan Ekonomi dan Cashless Society)
Dia juga menjelaskan bahwa menambah penasihat yang mumpuni dalam sistem manajemen perusahaan merupakan salah satu langkah Digiasia Bios untuk memperkuat perusahaan agar dapat terus konsisten meningkatkan layanan maupun teknologi di industri finansial yang mereka hadirkan.
Selain Sofyan, Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014–2019), juga tergabung dalam jajaran advisory dan komisaris Grup DAB.
Sosok-sosok berwawasan dan berpengalaman ini diyakini juga akan mendorong kapasitas perusahaan dalam mendukung pemerataan literasi tentang digitalisasi keuangan di Indonesia, sehingga pemahaman serta minat masyarakat di seluruh lapisan dapat semakin berkembang.
(Baca juga:Digiasia Gandeng Mastercard dan BRI Luncurkan Merchant on Record)
Sementara itu Sofyan Djalil mengapresiasi kepercayaan Grup DAB mengajak dirinya menjadi bagian dalam tim mereka. Sofyan Djalil meyakini adanya potensi besar dari visi dan misi perusahaan yang solid serta servis dan teknologi yang dihadirkan oleh Grup DAB.
Indeks inklusi keuangan pada 2021 mencapai 83,6% di mana terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. “Saya berharap pengalaman yang saya miliki akan dapat mendukung peran DAB dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan serta kemajuan inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Sofyan A. Djalil, yang sempat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia di bawah Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju.
Hingga saat ini keempat afiliasi bisnis yang dimiliki oleh Digiasia Bios seperti KasPro (Digital Payment), KreditPro (P2P Lending), RemitPro (Remittances/Pengiriman Uang) dan DigiBos (Layanan Keuangan Digital (LKD) juga masih terus menghadirkan sejumlah kemajuan teknologi dan kemitraan yang saling menguntungkan.
“Kami yakin dengan bergabungnya Bapak Sofyan, ke depannya akan ada lebih banyak lagi inovasi, pengembangan serta kerja sama menarik yang dapat kami lakukan, bersama dengan para mitra maupun calon mitra kami. Kemajuan ini yang nantinya akan kami maksimalkan untuk terus memberikan servis serta solusi fintech dengan standar yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya,” kata Hermansjah.
(dar)