Spanyol Siap Bantu Pengembangan Transportasi RI, Menhub Tawarkan Proyek di Ibu Kota Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini melakukan pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Kerajaan Spanyol menawarkan bantuan untuk proyek transportasi di Tanah Air.
Kepada Menhub, Francisco de Asis Aguilera Aranda menawarkan bantuan beberapa proyek-proyek yang bisa dibangun di Tanah Air khususnya terkait transportasi, proyek navigasi baik udara maupun laut, serta pembangunan rel kereta cepat.
Khusus kereta cepat, pemerintah Spanyol saat ini baru saja meluncurkan layanan moda transportasi baru yang terintegrasi dalam jaringan kereta api AVE mereka yang memiliki panjang lebih dari 4.000 km.
Layanan baru ini merupakan layanan kereta berkecepatan tinggi di atas 300 km/jam yang menghubungkan kota Madrid dan Barcelona. Spanyol juga merupakan mitra kerja sama dalam pembangunan kereta cepat Makkah Madinah.
Francisco de Asis Aguilera maupun Menhub menganggap model kereta berkecepatan tinggi seperti di Spanyol itu juga sangat cocok diterapkan di Indonesia. Begitu juga dengan proyek-proyek transportasi dan navigasi lainnya.
Menhub Budi mengapresiasi tawaran dari pemerintah Kerajaan Spanyol itu. Dia pun langsung menginstruksikan ke Dirjen terkait untuk segera mengirim infomemo mengenai proyek-proyek yang bisa dikerjasamakan dengan Spanyol. “Ini akan kita ditindaklanjuti dengan pertemuan intensif lainnya,” kata Menhub, Kamis (30/6/2022).
Pada kesempatan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan proyek di sejumlah wilayah Indonesia. Termasuk di antaranya beberapa pelabuhan yang dinilai membutuhkan kerja sama dan investasi.
Secara khusus, Menhub Budi juga menawarkan kepada pemerintah Kerajaan Spanyol untuk berinvestasi dalam pembangunan di kawasan IKN Nusantara.
Menurut Budi, kerja sama dengan pihak luar masih dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut anggota DPR Muhammad Rapsel Ali, penasihat khusus duta besar, Dirjen Perkeretaapian, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemenhub.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Kerajaan Spanyol menawarkan bantuan untuk proyek transportasi di Tanah Air.
Kepada Menhub, Francisco de Asis Aguilera Aranda menawarkan bantuan beberapa proyek-proyek yang bisa dibangun di Tanah Air khususnya terkait transportasi, proyek navigasi baik udara maupun laut, serta pembangunan rel kereta cepat.
Khusus kereta cepat, pemerintah Spanyol saat ini baru saja meluncurkan layanan moda transportasi baru yang terintegrasi dalam jaringan kereta api AVE mereka yang memiliki panjang lebih dari 4.000 km.
Layanan baru ini merupakan layanan kereta berkecepatan tinggi di atas 300 km/jam yang menghubungkan kota Madrid dan Barcelona. Spanyol juga merupakan mitra kerja sama dalam pembangunan kereta cepat Makkah Madinah.
Francisco de Asis Aguilera maupun Menhub menganggap model kereta berkecepatan tinggi seperti di Spanyol itu juga sangat cocok diterapkan di Indonesia. Begitu juga dengan proyek-proyek transportasi dan navigasi lainnya.
Menhub Budi mengapresiasi tawaran dari pemerintah Kerajaan Spanyol itu. Dia pun langsung menginstruksikan ke Dirjen terkait untuk segera mengirim infomemo mengenai proyek-proyek yang bisa dikerjasamakan dengan Spanyol. “Ini akan kita ditindaklanjuti dengan pertemuan intensif lainnya,” kata Menhub, Kamis (30/6/2022).
Pada kesempatan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan proyek di sejumlah wilayah Indonesia. Termasuk di antaranya beberapa pelabuhan yang dinilai membutuhkan kerja sama dan investasi.
Secara khusus, Menhub Budi juga menawarkan kepada pemerintah Kerajaan Spanyol untuk berinvestasi dalam pembangunan di kawasan IKN Nusantara.
Menurut Budi, kerja sama dengan pihak luar masih dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut anggota DPR Muhammad Rapsel Ali, penasihat khusus duta besar, Dirjen Perkeretaapian, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemenhub.
(ind)