Kementan Gelar Pelatihan Cegah PMK Hewan Ternak

Jum'at, 01 Juli 2022 - 22:14 WIB
loading...
A A A
“Secara offline, Pelatihan Pengendalian dan Penanganan PMK telah dilaksanakan di Mojokerto Jawa Timur, Jawa Barat meliputi Depok, Bogor, Depok, dan Tangerang Banten serta Bangka Tengah dengan total peserta 160 orang,” katanya.

Pelatihan penanggulangan ini diberikan oleh dokter hewan dan medik veteriner yang dibantu oleh berbagai unsur mulai dari pemerintah, tokoh mayarakat, dan mahasiswa.

Sementara, Pelatihan Vaksinasi juga diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur dengan sasaran peserta terdiri dari dokter hewan, paramedik, dan mahasiswa fakultas kesehatan hewan di Surabaya dan Malang.

(Baca juga:Pemkot Bekasi Terbitkan Edaran Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan)

Vaksinator Cadangan

Dedi Nursyamsi mengharapkan kegiatan pelatihan tersebut dapat mendukung pesertanya menjadi tenaga vaksinator cadangan yang berkompeten. Sementara di wilayah Mojokerto telah diselenggarakan pemberian vitamin C dan perlakuan disinfektan total di 28 wilayah.

Pelatihan tidak hanya Jawa Barat dan Jawa Timur sebagai wilayah terdampak terbanyak, UPT Pelatihan Binuang dan Kupang menyelenggarakan Pelatihan dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian PMK untuk wilayah Kalimantan hingga Provinsi NTT, khususnya Kota Kupang.

“Sembilan UPT Pendidikan Pertanian juga memberikan kontribusi terhadap pengendalian penyebaran PMK. Mulai dari pelatihan pengendalian hingga menyediakan tambahan tenaga vaksinasi dengan melatih mahasiswa, serta pemberian vaksinasi dua gelombang dengan target 100 dan 200 ekor per hari di wilayah Dinas Peternakan Kota dan Kabupaten Malang,” kata Dedi.

Dedi menambahkan, BPPSDMP Kementan akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebarannya.

“Untuk menanggulangi PMK ada berbagai cara. Ada berbagai teknik. Ada berbagai pendekatan. Pelatihan ini sangat penting dan urgent,” kata Dedi Nursyamsi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2166 seconds (0.1#10.140)