Deretan Koin Kuno di Dunia dengan Harga Fantastis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Uang kuno berbetuk koin menjadi salah satu barang yang paling sering diburu kolektor barang antik. Kolektor barang antik mengoleksi koin kuno karena bentuknya yang beragam dan sejarahnya yang berharga.
Kolektor koin juga berasal dari beragam kalangan. Namun, karena barang antik memiliki harga yang cukup tinggi, kolektor koin atau barang antik kebanyakan memang dari kalangan menengah ke atas, mulai dari pengusaha, politikus hingga artis. Untuk diketahui, artis dunia yang mengoleksi koin antik di antaranya Nicole Kidman, Buddy Ebsen, Penny Marshall dan James Earl Jones.
Bila ditilik, harga koin kuno di dunia memang beragam. Harga koin kuno bisa beragam, tergantung bahan yang digunakan hingga lama koin itu dibuat. Beberapa alasan mengapa koin kuno dunia bisa berharga karena koin kuno merupakan perwujudan nyata bahwa dulu uang, seni, dan bahasa tertulis pernah berkembang.
Secara tidak langsung, koin kuno merupakan artefak yang memiliki harga tinggi. Beberapa koin kuno masih dapat dibeli dengan harga terjangkau, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Namun, untuk beberapa koin kuno, harganya bisa sangat fantastis. Lantas, koin kuno apa saja yang terbilang paling mahal di dunia? Berikut deretan koin kuno yang harganya selangit:
1. Flowing Hair Silver atau Copper Dollar
Koin yang dibuat dari bahan dasar perak ini berhasil ini dijual dengan harga fantastis hingga ditetapkan sebagai rekor dunia baru untuk penjualan koin tunggal paling mahal yang pernah ada. Koin Flowing Hair Silver atau Copper Dollar dijual pada tahun 2013 dengan harga USD10 juta atau sekitar Rp145 miliar (kurs Rp14.500/USD).
Flowing Hair Silver atau Copper Dollar ini diproduksi oleh Pemerintah Federal AS pada tahun 1794. Pada dua tahun sebelumnya, Pemerintah Federal AS hanya mencetak koin dengan bahan dasar tembaga. Kemudian barulah pada tahun 1794, Pemerintah Federal AS mulai mencetak koin dengan bahan dasar perak. Hal ini sejalan dengan pernyataan sejumlah peneliti ahli numismatik yang percaya bahwa koin ini merupakan koin perak pertama yang dicetak dan dikeluarkan oleh Pemerintah Federal AS.
2. Brasher Doubloon
Pada 21 Januari 2021, koin Brasher Doubloon memecahkan rekor untuk koin emas Amerika Serikat (AS) dengan nilai lelang mencapai USD9,36 juta atau sekira Rp136 miliar. Lelang tersebut terjadi di Heritage Auctions, yang merupakan penjualan koleksi Donald G. Partrick di Dallas. Koin Brasher Doublon tahun 1787 adalah koin emas pertama yang dicetak di AS dan menjadi bagian penting dalam sejarah numismatik Amerika.
Koin tersebut dibuat oleh Ephraim Brasher, seorang pandai perak di New York, dalam jumlah sangat sedikit. Disebutkan bahwa Brasher membuat koin Doubloon ini hanya tujuh buah. Salah satu koin itu memiliki cap bertuliskan huruf “EB” di bagian sayap elang. Pada koin lainnya, cap “EB” tercetak di dada elang. Bobot koin sebesar 26,6 gram, terdiri dari 89 persen emas, 6 persen perak, 3 persen tembaga, dan 2 persen dari berbagai unsur.
3. Double Eagle
Double Eagle merupakan salah satu koin emas yang dicetak pada tahun 1933. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat juga pernah mencetak koin Double Eagle edisi pertama. Hal yang membuat koin ini langka karena setelah dicetak, koin Double Eagles sempat ditarik kembali dari masyarakat umum.
Koin Double Eagles yang ditemukan akan disita dan dilebur kembali. Alasannya karena presiden saat itu, Theodore Roosevelt, melarang siapa pun memiliki emas. Hal ini dilakukan karena Presiden Theodore Roosevelt mengira bahwa menarik emas dari peredaran akan membantu krisis perbankan yang sedang terjadi saat itu.
Uniknya, koin Double Eagles ini sempat dimiliki oleh Raja Farouk dari Mesir. Namun, ia dipaksa untuk menjual koinnya dan membagi hasilnya dengan uang kertas AS. Double Eagle dilelang pada tahun 1933 dan berhasil terjual seharga USD7,59 juta atau Rp110 miliar.
4. Saint-Gaudens Double Eagle
Koin kuno bernama Saint-Gaudens Double Eagle diproduksi oleh United States Mint dari tahun 1907 hingga 1933. Akibat desainnya yang rumit, koin ini sulit diproduksi dalam jumlah besar dan membuatnya menjadi langka. Pemerintah juga berhenti memproduksi koin ini karena ingin memperbaiki desainnya.
Akhirnya, Charles Barbe selaku Kepala Pengukir Mints AS mengganti desain koin tersebut. Desain final koin Saint-Gaudens Double Eagle adalah tidak menggunakan tulisan “In God We Trust" di koinnya. Kini, koin kuno tersebut bernilai USD7,6 juta atau Rp108,4 miliar.
Kolektor koin juga berasal dari beragam kalangan. Namun, karena barang antik memiliki harga yang cukup tinggi, kolektor koin atau barang antik kebanyakan memang dari kalangan menengah ke atas, mulai dari pengusaha, politikus hingga artis. Untuk diketahui, artis dunia yang mengoleksi koin antik di antaranya Nicole Kidman, Buddy Ebsen, Penny Marshall dan James Earl Jones.
Bila ditilik, harga koin kuno di dunia memang beragam. Harga koin kuno bisa beragam, tergantung bahan yang digunakan hingga lama koin itu dibuat. Beberapa alasan mengapa koin kuno dunia bisa berharga karena koin kuno merupakan perwujudan nyata bahwa dulu uang, seni, dan bahasa tertulis pernah berkembang.
Secara tidak langsung, koin kuno merupakan artefak yang memiliki harga tinggi. Beberapa koin kuno masih dapat dibeli dengan harga terjangkau, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Namun, untuk beberapa koin kuno, harganya bisa sangat fantastis. Lantas, koin kuno apa saja yang terbilang paling mahal di dunia? Berikut deretan koin kuno yang harganya selangit:
1. Flowing Hair Silver atau Copper Dollar
Koin yang dibuat dari bahan dasar perak ini berhasil ini dijual dengan harga fantastis hingga ditetapkan sebagai rekor dunia baru untuk penjualan koin tunggal paling mahal yang pernah ada. Koin Flowing Hair Silver atau Copper Dollar dijual pada tahun 2013 dengan harga USD10 juta atau sekitar Rp145 miliar (kurs Rp14.500/USD).
Flowing Hair Silver atau Copper Dollar ini diproduksi oleh Pemerintah Federal AS pada tahun 1794. Pada dua tahun sebelumnya, Pemerintah Federal AS hanya mencetak koin dengan bahan dasar tembaga. Kemudian barulah pada tahun 1794, Pemerintah Federal AS mulai mencetak koin dengan bahan dasar perak. Hal ini sejalan dengan pernyataan sejumlah peneliti ahli numismatik yang percaya bahwa koin ini merupakan koin perak pertama yang dicetak dan dikeluarkan oleh Pemerintah Federal AS.
2. Brasher Doubloon
Pada 21 Januari 2021, koin Brasher Doubloon memecahkan rekor untuk koin emas Amerika Serikat (AS) dengan nilai lelang mencapai USD9,36 juta atau sekira Rp136 miliar. Lelang tersebut terjadi di Heritage Auctions, yang merupakan penjualan koleksi Donald G. Partrick di Dallas. Koin Brasher Doublon tahun 1787 adalah koin emas pertama yang dicetak di AS dan menjadi bagian penting dalam sejarah numismatik Amerika.
Koin tersebut dibuat oleh Ephraim Brasher, seorang pandai perak di New York, dalam jumlah sangat sedikit. Disebutkan bahwa Brasher membuat koin Doubloon ini hanya tujuh buah. Salah satu koin itu memiliki cap bertuliskan huruf “EB” di bagian sayap elang. Pada koin lainnya, cap “EB” tercetak di dada elang. Bobot koin sebesar 26,6 gram, terdiri dari 89 persen emas, 6 persen perak, 3 persen tembaga, dan 2 persen dari berbagai unsur.
3. Double Eagle
Double Eagle merupakan salah satu koin emas yang dicetak pada tahun 1933. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat juga pernah mencetak koin Double Eagle edisi pertama. Hal yang membuat koin ini langka karena setelah dicetak, koin Double Eagles sempat ditarik kembali dari masyarakat umum.
Koin Double Eagles yang ditemukan akan disita dan dilebur kembali. Alasannya karena presiden saat itu, Theodore Roosevelt, melarang siapa pun memiliki emas. Hal ini dilakukan karena Presiden Theodore Roosevelt mengira bahwa menarik emas dari peredaran akan membantu krisis perbankan yang sedang terjadi saat itu.
Uniknya, koin Double Eagles ini sempat dimiliki oleh Raja Farouk dari Mesir. Namun, ia dipaksa untuk menjual koinnya dan membagi hasilnya dengan uang kertas AS. Double Eagle dilelang pada tahun 1933 dan berhasil terjual seharga USD7,59 juta atau Rp110 miliar.
4. Saint-Gaudens Double Eagle
Koin kuno bernama Saint-Gaudens Double Eagle diproduksi oleh United States Mint dari tahun 1907 hingga 1933. Akibat desainnya yang rumit, koin ini sulit diproduksi dalam jumlah besar dan membuatnya menjadi langka. Pemerintah juga berhenti memproduksi koin ini karena ingin memperbaiki desainnya.
Akhirnya, Charles Barbe selaku Kepala Pengukir Mints AS mengganti desain koin tersebut. Desain final koin Saint-Gaudens Double Eagle adalah tidak menggunakan tulisan “In God We Trust" di koinnya. Kini, koin kuno tersebut bernilai USD7,6 juta atau Rp108,4 miliar.
(fai)