Meningkat, Sektor Pertambangan Serap 37 Ribu Tenaga Kerja di Sulsel

Rabu, 06 Juli 2022 - 18:00 WIB
loading...
Meningkat, Sektor Pertambangan Serap 37 Ribu Tenaga Kerja di Sulsel
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, Ardiles Saggaf. Foto/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Pandemi Covid-19 yang melanda selama lebih dari dua tahun terakhir berdampak pada sebagian besar sektor usaha, yang juga mempengaruhi serapan tenaga kerja .

Meski demikian, ada juga sektor yang tetap aktif melakukan perekrutan. Bahkan tren serapan tenaga kerjanya meningkat pada periode sebelum pandemi hingga saat ini. Salah satunya adalah sektor pertambangan .

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, Ardiles Saggaf, serapan tenaga kerja di sektor pertambangan tercatat sebesar 0,86 persen pada Februari 2022 atau sebanyak 37.221 orang. Angka itu tertinggi selama empat tahun terakhir.



Tercatat, pada Februari 2019 lalu, serapan tenaga kerja di sektor pertambangan sebesar 0,66 persen atau 25 ribu orang, lalu meningkat menjadi 0,76 persen atau 31 ribu orang pada Februari 2020. Namun menurun menjadi 0,58 persen atau 24 ribu orang pada Februari 2021 akibat pandemi Covid-19, dan kembali meningkat pada Februari 2022.

"Tenaga kerja semua sektor di Sulsel ada 4,32 juta orang. Nah, untuk sektor tambang serapannya 0,86 persen, itu ada peningkatan jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Disebabkan produksi meningkat dan penerimaan pegawai," jelas Ardiles, Rabu (6/7/2022).

Lanjut dia, potensi serapan tenaga kerja di sektor pertambangan di Sulsel cukup tinggi, terlebih didukung oleh perusahaan tambang yang responsif, salah satunya adalah PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale ).

"Kami melihat bahwa potensi rekrutmen untuk sektor tambang ini cukup bagus apalagi melihat contoh PT Vale sangat responsif sekali kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi. Mereka datang untuk melakukan konsultasi seluruh persoalan menyangkut rekrutmen," katanya.

Ardiles optimistis, selain PT Vale, perusahaan tambang lainnya juga akan kembali aktif melakukan rekrutmen karena dampak pandemi Covid-19 sudah perlahan pulih.

"Geliat ekonomi sudah mulai meningkat sehingga tentu proses rekrutmen akan semakin digalakkan oleh perusahaan tambang," sebutnya.

Terkait serapan tenaga kerja asing pada perusahaan tambang di Sulsel, Ardiles menegaskan bahwa tenaga kerja lokal selalu menjadi prioritas. Meski demikian, jika tenaga kerja lokal tidak memenuhi standar yang dibutuhkan oleh perusahaan, baru dibolehkan untuk merekrut dari luar.

Tenaga kerja asing disebut Ardiles menjadi salah satu objek pemantauan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel. "Kita tetap mengawasi perusahaan terkait penempatan tenaga kerja asing dan inshaallah bisa kita pantau dan bisa terdeteksi jika ada pelanggaran," ujarnya.



Dia berharap, serapan tenaga kerja di Sulsel kembali meningkat usai dihantam pandemi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Job Fair Virtual yang rencananya digelar pada bulan Agustus 2022 mendatang.

"Kami berharap masyarakat yang sedang mencari pekerjaan bisa memanfaatkan momen itu sehingga akan berdampak pada angka pengangguran yang semakin menurun," tandas Ardiles.

Koordinator Fungsi Pengantar Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel, Syamsi Alang menambahkan, gelaran Job Fair Virtual itu digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel.

"Rencananya ada 50 perusahaan yang akan terlibat nanti. Berlangsung secara hybrid, secara langsung dan virtual. Harapannya bisa menyiapkan 5.000 lowongan dengan target 10 ribu pengunjung," jelas Syamsi.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)