Mengungkap Fakta-fakta Perusahaan Barat di Lingkaran Sektor Migas Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit untuk merebut kendali penuh atas proyek gas dan minyak Sakhalin-2 di Rusia yang dapat memaksa keluar Shell dan investor Jepang. Hal itu menjadi langkah terbaru Moskow dalam perang ekonomi dengan Barat dan sekutunya.
Berikut adalah beberapa fakta tentang perusahaan Barat di sektor minyak dan gas Rusia, serta bagaimana responsmereka terhadap perang Ukraina dan sanksi:
- BASF
Pembuat bahan kimia Jerman (BASFn.DE) yang ikut memiliki Wintershall Dea (WINT.UL) dengan grup LetterOne milik miliarder Rusia Mikhail Fridman, sebelumnya mengatakan, pihaknya menghasilkan 1% dari penjualan grup dari Rusia.
Wintershall Dea, mitra jangka panjang Gazprom Rusia (GAZP. MM) mengatakan, pada bulan April bahwa mereka telah menghentikan proyek dan pembayaran baru ke Rusia tetapi akan mempertahankan aset di sana. Perusahaan ini adalah pendukung keuangan dari pipa gas Nord Stream 2 yang sedang ditangguhkan dari Rusia ke Jerman.
- BP
Perusahaan energi Inggris (BP. L) mengatakan, memilih keluar dari 19,75% sahamnya di Rosneft Rusia, yang dipimpin oleh Igor Sechin, sekutu Presiden Vladimir Putin. Rosneft menyumbang sepertiga dari produksi minyak dan gas BP pada tahun 2021.
Sechin mengatakan, pada 18 Juni bahwa BP tetap menjadi pemegang saham swasta terbesar Rosneft. BP menuliskan nilai kepemilikan sahamnya menjadi nol dan mengalami penurunan nilai sebelum pajak sebesar USD25,5 miliar pada aset Rusia pada akhir Maret.
- CHEVRON
Perusahaan Amerika Serikat atau AS (CVX.N) ini memiliki 15% saham di Caspian Pipeline Consortium (CPC), sebuah pipa yang membentang dari Kazakhstan ke terminal Laut Hitam Rusia yang digunakan Chevron untuk mengekspor minyak mentahnya. Ini juga dioperasikan oleh anak perusahaan lain yang bermitra dengan perusahaan Rusia.
- ENGIE
Utilitas gas Prancis (ENGIE. PA) adalah salah satu dari lima pemodal bersama Nord Stream 2 dan memiliki saham di pipa Nord Stream 1 bersama dengan Wintershall Dea, E.ON (EON. UL) dan Gasunie.
- ENI
Perusahaan Italia (ENI.MI) dan Gazprom masing-masing memiliki 50% saham di pipa gas Blue Stream ke Turki.
- EQUINOR
Perusahaan minyak dan gas Norwegia (EQNR. OL) mengatakan, pada 25 Mei lalu bahwa mereka telah keluar dari empat usaha patungan minyak dan gas Rusia, mentransfer aset ke Rosneft. Equinor juga menandatangani perjanjian untuk keluar dari proyek minyak Kharyaga.
- EXXONMOBIL
Perusahaan AS (XOM. N) mengutarakan, pada bulan Maret bahwa mereka akan keluar dari aset senilai sekitar USD4 miliar dan menghentikan semua operasi mereka di Rusia, termasuk proyek minyak dan gas Sakhalin-1. Raksasa migas AS itu juga keluar dari sejumlah usaha patungan di Rusia setelah sanksi dijatuhkan pada Rusia saat aneksasi Krimea pada 2014.
Afiliasi ExxonMobil memiliki 7,5% saham di Caspian Pipeline Consortium.
- FORTUM
Utilitas Finlandia (FORTUM.HE) mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan keluar dari Rusia dan sedang mencari pembeli untuk asetnya. Unit Rusia Fortum mengoperasikan tujuh pembangkit listrik di Rusia untuk pemanasan distrik.
- HALLIBURTON
Perusahaan jasa ladang minyak AS (HAL. N) mengutarakan, pada bulan Maret bahwa pihaknya telah menghentikan operasinya di Rusia.
- NESTE
Penyuling minyak asal Finlandia (NESTE.HE) mengungkapkan, pada awal April, bahwa mereka telah mengganti 85% minyak yang diimpor dari Rusia dari tempat lain. Lalu perusahaan menambahkan, perjanjian pembelian yang tersisa untuk minyak Rusia akan berakhir pada Juli. Minyak Rusia sendiri telah menyumbang 77% dari minyak mentah dan bahan bakunya pada tahun 2021.
- OMV
Perusahaan minyak dan gas Austria (OMVV.VI) meninggalkan investasi Nord Stream 2 dan mengatakan, pada bulan Mei bahwa mereka mungkin harus membuat keputusan lebih lanjut untuk meninggalkan ladang gas Yuzhno-Russkoye di Rusia. Dimana OMV tercatat memiliki 24,99% saham.
- SCHLUMBERGER
Perusahaan jasa kilang minyak AS (SLB. N) mengatakan, pihaknya menghentikan investasi baru dan penyebaran teknologi di Rusia. Pada Bulan April, SCHLUMBERGER membeberkan nilai aset bersihnya di Rusia mencapai sekitar USD800 juta pada 31 Maret.
- SHELL
Perusahaan minyak Inggris (SHEL. L), salah satu investor asing terbesar di Rusia telah menghapus aset miliknya di Negeri Beruang Meraj dengan nilai USD3, 9 miliar. Aset tersebut mencakup 27, 5% saham dalam proyek minyak dan gas Sakhalin-2 dan juga merupakan pendukung Nord Stream 2.
Shell sedang dalam tahap pembicaraan dengan konsorsium energi India untuk menjual sahamnya di Sakhalin-2, kata sumber pada Mei. Shell juga telah menjual bisnis ritel dan pelumas di Rusia, yang mencakup 411 stasiun ritel dan pabrik pencampuran pelumas Torzhok, ke Lukoil Rusia (LKOH. MM).
- TOTALENERGI
Perusahaan Prancis itu memegang 19,4% saham di Novatek Rusia (NVTK. MM) yakni Produsen LNG, 20% saham di Yamal LNG dan 10% kepemilikan di Arctic LNG 2, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023. Mereka juga memiliki saham 49% di Terneftegas dan mengakuisisi 10% di transhipment hub LNG di Murmansk dan Kamchatka.
TotalEnergies mengatakan, bakal keluar dari Rusia karena sanksi, yang telah menyebabkannya perusahaan mengalami penurunan nilai USD4,1 miliar. Tetapi TotalEnergies tidak bergabung dengan yang lain dalam mengumumkan divestasi.
- Uniper
Perusahaan energi Jerman (UN01.DE), yang satu ini merupakan salah satu pelanggan terbesar Gazprom (GAZP. MM) dari Eropa. Uniper mengatakan, pada 29 Juni bahwa mereka hanya menerima 40% dari volume gas yang disepakati secara kontraktual sejak 16 Juni dan telah memasuki pembicaraan bailout dengan pemerintah Jerman.
Uniper, di mana Fortum Finlandia memiliki 78% saham pengendali, memiliki eksposur USD1 miliar ke Nord Stream 2 dan lima pembangkit listrik di Rusia, dengan bersama-sama memasok sekitar 5% dari kebutuhan Rusia.
Berikut adalah beberapa fakta tentang perusahaan Barat di sektor minyak dan gas Rusia, serta bagaimana responsmereka terhadap perang Ukraina dan sanksi:
- BASF
Pembuat bahan kimia Jerman (BASFn.DE) yang ikut memiliki Wintershall Dea (WINT.UL) dengan grup LetterOne milik miliarder Rusia Mikhail Fridman, sebelumnya mengatakan, pihaknya menghasilkan 1% dari penjualan grup dari Rusia.
Wintershall Dea, mitra jangka panjang Gazprom Rusia (GAZP. MM) mengatakan, pada bulan April bahwa mereka telah menghentikan proyek dan pembayaran baru ke Rusia tetapi akan mempertahankan aset di sana. Perusahaan ini adalah pendukung keuangan dari pipa gas Nord Stream 2 yang sedang ditangguhkan dari Rusia ke Jerman.
- BP
Perusahaan energi Inggris (BP. L) mengatakan, memilih keluar dari 19,75% sahamnya di Rosneft Rusia, yang dipimpin oleh Igor Sechin, sekutu Presiden Vladimir Putin. Rosneft menyumbang sepertiga dari produksi minyak dan gas BP pada tahun 2021.
Sechin mengatakan, pada 18 Juni bahwa BP tetap menjadi pemegang saham swasta terbesar Rosneft. BP menuliskan nilai kepemilikan sahamnya menjadi nol dan mengalami penurunan nilai sebelum pajak sebesar USD25,5 miliar pada aset Rusia pada akhir Maret.
- CHEVRON
Perusahaan Amerika Serikat atau AS (CVX.N) ini memiliki 15% saham di Caspian Pipeline Consortium (CPC), sebuah pipa yang membentang dari Kazakhstan ke terminal Laut Hitam Rusia yang digunakan Chevron untuk mengekspor minyak mentahnya. Ini juga dioperasikan oleh anak perusahaan lain yang bermitra dengan perusahaan Rusia.
- ENGIE
Utilitas gas Prancis (ENGIE. PA) adalah salah satu dari lima pemodal bersama Nord Stream 2 dan memiliki saham di pipa Nord Stream 1 bersama dengan Wintershall Dea, E.ON (EON. UL) dan Gasunie.
- ENI
Perusahaan Italia (ENI.MI) dan Gazprom masing-masing memiliki 50% saham di pipa gas Blue Stream ke Turki.
- EQUINOR
Perusahaan minyak dan gas Norwegia (EQNR. OL) mengatakan, pada 25 Mei lalu bahwa mereka telah keluar dari empat usaha patungan minyak dan gas Rusia, mentransfer aset ke Rosneft. Equinor juga menandatangani perjanjian untuk keluar dari proyek minyak Kharyaga.
- EXXONMOBIL
Perusahaan AS (XOM. N) mengutarakan, pada bulan Maret bahwa mereka akan keluar dari aset senilai sekitar USD4 miliar dan menghentikan semua operasi mereka di Rusia, termasuk proyek minyak dan gas Sakhalin-1. Raksasa migas AS itu juga keluar dari sejumlah usaha patungan di Rusia setelah sanksi dijatuhkan pada Rusia saat aneksasi Krimea pada 2014.
Afiliasi ExxonMobil memiliki 7,5% saham di Caspian Pipeline Consortium.
- FORTUM
Utilitas Finlandia (FORTUM.HE) mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan keluar dari Rusia dan sedang mencari pembeli untuk asetnya. Unit Rusia Fortum mengoperasikan tujuh pembangkit listrik di Rusia untuk pemanasan distrik.
- HALLIBURTON
Perusahaan jasa ladang minyak AS (HAL. N) mengutarakan, pada bulan Maret bahwa pihaknya telah menghentikan operasinya di Rusia.
- NESTE
Penyuling minyak asal Finlandia (NESTE.HE) mengungkapkan, pada awal April, bahwa mereka telah mengganti 85% minyak yang diimpor dari Rusia dari tempat lain. Lalu perusahaan menambahkan, perjanjian pembelian yang tersisa untuk minyak Rusia akan berakhir pada Juli. Minyak Rusia sendiri telah menyumbang 77% dari minyak mentah dan bahan bakunya pada tahun 2021.
- OMV
Perusahaan minyak dan gas Austria (OMVV.VI) meninggalkan investasi Nord Stream 2 dan mengatakan, pada bulan Mei bahwa mereka mungkin harus membuat keputusan lebih lanjut untuk meninggalkan ladang gas Yuzhno-Russkoye di Rusia. Dimana OMV tercatat memiliki 24,99% saham.
- SCHLUMBERGER
Perusahaan jasa kilang minyak AS (SLB. N) mengatakan, pihaknya menghentikan investasi baru dan penyebaran teknologi di Rusia. Pada Bulan April, SCHLUMBERGER membeberkan nilai aset bersihnya di Rusia mencapai sekitar USD800 juta pada 31 Maret.
- SHELL
Perusahaan minyak Inggris (SHEL. L), salah satu investor asing terbesar di Rusia telah menghapus aset miliknya di Negeri Beruang Meraj dengan nilai USD3, 9 miliar. Aset tersebut mencakup 27, 5% saham dalam proyek minyak dan gas Sakhalin-2 dan juga merupakan pendukung Nord Stream 2.
Shell sedang dalam tahap pembicaraan dengan konsorsium energi India untuk menjual sahamnya di Sakhalin-2, kata sumber pada Mei. Shell juga telah menjual bisnis ritel dan pelumas di Rusia, yang mencakup 411 stasiun ritel dan pabrik pencampuran pelumas Torzhok, ke Lukoil Rusia (LKOH. MM).
- TOTALENERGI
Perusahaan Prancis itu memegang 19,4% saham di Novatek Rusia (NVTK. MM) yakni Produsen LNG, 20% saham di Yamal LNG dan 10% kepemilikan di Arctic LNG 2, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023. Mereka juga memiliki saham 49% di Terneftegas dan mengakuisisi 10% di transhipment hub LNG di Murmansk dan Kamchatka.
TotalEnergies mengatakan, bakal keluar dari Rusia karena sanksi, yang telah menyebabkannya perusahaan mengalami penurunan nilai USD4,1 miliar. Tetapi TotalEnergies tidak bergabung dengan yang lain dalam mengumumkan divestasi.
- Uniper
Perusahaan energi Jerman (UN01.DE), yang satu ini merupakan salah satu pelanggan terbesar Gazprom (GAZP. MM) dari Eropa. Uniper mengatakan, pada 29 Juni bahwa mereka hanya menerima 40% dari volume gas yang disepakati secara kontraktual sejak 16 Juni dan telah memasuki pembicaraan bailout dengan pemerintah Jerman.
Uniper, di mana Fortum Finlandia memiliki 78% saham pengendali, memiliki eksposur USD1 miliar ke Nord Stream 2 dan lima pembangkit listrik di Rusia, dengan bersama-sama memasok sekitar 5% dari kebutuhan Rusia.
(akr)