Menteri Edy Genjot Produksi King Kobia untuk Penuhi Pasar Ekspor

Jum'at, 26 Juni 2020 - 20:55 WIB
loading...
Menteri Edy Genjot Produksi...
Ikan king kobia. Foto/okezone
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mempersiapkan upaya-upaya untuk mempercepat pengembangan budidaya ikan kobia di masyarakat. Tujuannya, merespons permintaan pasar yang diprediksi akan meningkat, baik untuk suplai domestik maupun ekspor.

Untuk merealisasikannya, tahun ini KKP berencana mengembangkan komoditas baru ini di tiga wilayah, yakni Kepulauan Seribu, Lampung, dan Kepulauan Riau.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan bahwa budidaya laut memiliki potensi ekonomi yang besar, meski demikian pemanfaatannya hingga saat ini masih di bawah 10%. Makanya, ia berharap komoditas ikan kobia dapat dikembangkan untuk mendorong kontribusi bagi ekonomi masyarakat dan devisa ekspor.

"Saya berharap budidaya ikan kobia juga memberikanmultiplier effectterhadap bisnis ikutan yang bisa berkembang di masyarakat," kata Edy di Jakarta, Jumat (26/6/2020).

Menteri Edhy juga menegaskan komitmen KKP untuk memberikan kemudahan akses guna menumbuhkembangkan usaha di bidang perikanan budidaya. ( Baca:KKP Ekspor 28 Ton Ikan Kerapu Hidup ke Hongkong )

"Ada 29 regulasi yang sudah dan sedang kita review, ini tentu untuk memastikan agar masyarakat merasa aman dalam berusaha tanpa terkungkung oleh aturan yang memberatkan," pungkas Edhy.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, yang hadir sebagai pembicara kunci mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan pengembangan budidaya laut harus melakukan transformasi ke arah pengelolaan yang berbasis WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan).

Menurutnya, pengelolaan berbasis WPP akan memungkinkan pemanfaatan potensi yang lebih terukur, terintegrasi dan adanya penguatan kelembagaan yang kuat. Ia juga memastikan bahwa KKP telah melakukan pemetaan potensi berbasis komoditas unggulan di masing-masing WPP.

"Setidaknya ada empat pilar yang akan kita dorong dalam pengembangan budidaya laut nasional, yakni teknologi berbasis daya dukung; sosial ekonomi; pengembangan pasar, dan lingkungan," jelasnya.

Sementara itu, CEO Sillyfish Indonesia, Rika Puspita, membeberkan fakta bahwa selama masa pandemi Covid-19 justru market demand naik. Perusahaanya kemudian melakukan branding premium pada produk olahan ikan kobia dan membangun link pasar di luar negeri. Ia juga memproyeksikan pasar produk ikan kobia akan terus naik seiring meningkatnya preferensi konsumen.

"Kalau bicara market demand, dengan melihat preferensi konsumen, kami optimis market akan terus terbuka dan trendnya akan naik ya. Faktanya selama Covid-19 ini justru permintaannya naik," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1305 seconds (0.1#10.140)