Pemerintah evaluasi realisasi lifting migas

Kamis, 23 Januari 2014 - 12:50 WIB
Pemerintah evaluasi realisasi lifting migas
Pemerintah evaluasi realisasi lifting migas
A A A
Sindonews.com - Direktur Pembinaan Program Migas, Naryanto Wagimin mengemukakan, realisasi lifting minyak bumi kumulatif sampai dengan triwulan IV-2013 atau periode Desember 2012 hingga November 2013, rata-rata 825.000 barel per hari atau 98 persen dibanding APBN-P 2013.

Sedangkan realisasi lifting gas bumi untuk periode yang sama mencapai 7.125.000 MMBTU per hari atau 99 persen terhadap target APBN-P 2013.

“Sementara realisasi harga rata-rata minyak mentah Indonesia sebesar USD105,82 per barel atau 98,3 persen dibanding asumsi yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2013 sebesar USD108 per barel,” katanya seperti dikutip dari situs Ditjen Migas, Kamis (23/1/2014).

Naryanto memaparkan, pencapaian target lifting migas masih mendapat banyak kendala di lapangan, baik kendala operasi, kegiatan pengembangan maupun kendala non teknis. Meski demikian, pemerintah selalu berupaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi migas pada tahun-tahun berikutnya.

Upaya untuk meningkatkan produksi migas, antara lain optimalisasi perolehan minyak dan cadangan minyak yang ada pada lapangan-lapangan yang telah beroperasi melalui peningkatan manajemen cadangan minyak, percepatan pengembangan lapangan baru, percepatan produksi lapangan baru dan lama, peningkatan kehandalan fasilitas produksi dan sarana penunjang untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan frekuensi unplanned shutdown sehingga dapat menurunkan kehilangan peluang produksi minyak.

“Pemerintah juga berupa meningkatkan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan penerapan EOR dan meningkatkan koordinasi antar instansi untuk mendukung operasi hulu migas dalam rangka memfasilitasi percepatan proses perizinan dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan operasi migas,” ujar Naryanto.

Mengenai perkembangan harga minyak internasional selama 2013, tuturnya, sedikit mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan stok minyak mentah dunia, meredanya ketegangan politik antara AS dan Iran serta meningkatnya pasokan shale gas di AS dan Kanada.

Sejalan dengan hal tersebut, harga rata-rata minyak mentah Indonesia periode Desember 2013 hingga November 2013 mencapai USD105,82 per barel, di bawah asumsi makro yang ditetapkan sebesar USD108 per barel.

Untuk 2014, pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi makro APBN 2014 yaitu lifting minyak bumi 870.000 barel per hari, gas bumi 7.175.000 MMBTU, harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 105 per barel dan nilai tukar rupiah Rp10.500. Pemerintah daerah diminta menggunakan asumsi tersebut dalam penyusunan APBD 2014.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4435 seconds (0.1#10.140)