Sinergi dengan BUMD Bali, SMS Kembangkan Energi Surya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT. Supraco Multi Sarana (SMS) berkolaborasi dengan BUMD di Bali yang bergerak dalam bisnis Energi Terbarukan , yakni PD. Bhukti Mukti Bhakti Kabupaten Bangli (BMB) mengembangkan energi surya. Keduanya bersinergi menggarap pemanfaatan energi surya di Bangli.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebut akan digunakan di sejumlah sektor, yakni pertanian, perikanan, pariwisata, kantor perangkat desa, penerangan jalan umum tenaga surya (PJU TS), dan infrastruktur kendaraan listrik seperti charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga PLTS Terapung.
"Kami optimis kolaborasi tersebut akan sukses dan mendorong para pelaku bisnis lainnya untuk beralih ke energi surya sejalan dengan anjuran dari pemerintah pusat," ujar komisaris SMS Sofwan Farisyi saat penandatanganan kerja sama, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia pengenmbangan energi terbarukan mendukung pemerintah mewujudkan transisi energi. "Kami memiliki Solargaes yang menyasar para milenial supaya beralih ke energi surya," ujar Sofwan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BMB Alit Putra mengatakan menegaskan komitmen BMB selama ini dalam mendukung percepatan pengembangan energi terbarukan di Provinsi Bali dengan kiprahnya dalam pengelolaan PLTS 1 MWp Bangli yang sudah ber-PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik) selama 20 tahun dengan PT. PLN (Persero) UID Bali sejak 2017 serta pelatihan dan sertifikasi Kompetensi untuk menciptakan SDM yang kompeten di bidang energi terbarukan, juga sebagai tempat studi banding khususnya bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan baik lokal maupun nasional serta organisasi internasional.
Dia menjelaskan saat ini BMB telah melakukan sejumlah inovasi dalam teknologi energi surya diantaranya adalah smart green house agrivoltaic yang merupakan integrasi teknologi photovoltaic teknologi pertanian, dan teknologi smart system berbasis internet of things (IOT) untuk mendukung smart farming.
Teknologi agrivoltaic mulai dikembangkan secara intensif di belahan dunia sebagai teknologi tepat guna untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air yang merupakan kebutuhan mendesak dalam mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi di Indonesia.
PLTS Agrivoltaic juga dipandang sebagai solusi tepat bagi pengembangan PLTS berkapasitas besar yang sering kali terkendala dalam pembebasan lahan yang luas. Alit Putra berharap besar agar kedepan Sameton Surya dapat bersinergi dengan segenap stakeholder untuk mengakselerasi implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih khususnya dalam pengembangan pemanfaatan energi surya di sektor bangunan meliputi bangunan pemerintah, komersial, industri, sosial, dan rumah tangga, serta di bidang pariwisata, pertanian, perikanan, dan industri lokal. "Apalagi melihat potensi sumber energi surya yang melimpah di Bali," jelasnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebut akan digunakan di sejumlah sektor, yakni pertanian, perikanan, pariwisata, kantor perangkat desa, penerangan jalan umum tenaga surya (PJU TS), dan infrastruktur kendaraan listrik seperti charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga PLTS Terapung.
"Kami optimis kolaborasi tersebut akan sukses dan mendorong para pelaku bisnis lainnya untuk beralih ke energi surya sejalan dengan anjuran dari pemerintah pusat," ujar komisaris SMS Sofwan Farisyi saat penandatanganan kerja sama, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia pengenmbangan energi terbarukan mendukung pemerintah mewujudkan transisi energi. "Kami memiliki Solargaes yang menyasar para milenial supaya beralih ke energi surya," ujar Sofwan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BMB Alit Putra mengatakan menegaskan komitmen BMB selama ini dalam mendukung percepatan pengembangan energi terbarukan di Provinsi Bali dengan kiprahnya dalam pengelolaan PLTS 1 MWp Bangli yang sudah ber-PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik) selama 20 tahun dengan PT. PLN (Persero) UID Bali sejak 2017 serta pelatihan dan sertifikasi Kompetensi untuk menciptakan SDM yang kompeten di bidang energi terbarukan, juga sebagai tempat studi banding khususnya bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan baik lokal maupun nasional serta organisasi internasional.
Dia menjelaskan saat ini BMB telah melakukan sejumlah inovasi dalam teknologi energi surya diantaranya adalah smart green house agrivoltaic yang merupakan integrasi teknologi photovoltaic teknologi pertanian, dan teknologi smart system berbasis internet of things (IOT) untuk mendukung smart farming.
Teknologi agrivoltaic mulai dikembangkan secara intensif di belahan dunia sebagai teknologi tepat guna untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air yang merupakan kebutuhan mendesak dalam mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi di Indonesia.
PLTS Agrivoltaic juga dipandang sebagai solusi tepat bagi pengembangan PLTS berkapasitas besar yang sering kali terkendala dalam pembebasan lahan yang luas. Alit Putra berharap besar agar kedepan Sameton Surya dapat bersinergi dengan segenap stakeholder untuk mengakselerasi implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih khususnya dalam pengembangan pemanfaatan energi surya di sektor bangunan meliputi bangunan pemerintah, komersial, industri, sosial, dan rumah tangga, serta di bidang pariwisata, pertanian, perikanan, dan industri lokal. "Apalagi melihat potensi sumber energi surya yang melimpah di Bali," jelasnya.
(nng)