Belanja Daring Ngetren, Gunakan Dompet Digital dengan Bijak dan Aman
loading...
A
A
A
Dia juga menyampaikan sejumlah tips agar aman berbelanja daring. Antara lain pastikan penjual dan tempat berbelanjanya terpercaya, pastikan website e-commerce atau lokapasar sudah menggunakan protokol SSL, pasang aplikasi lokapasar resmi, cek deskripsi dan ulasan produk, periksa peringkat, menggunakan kata sandi kuat, serta pastikan 2FA.
“Jika belanja lewat media sosial, tips amannya yakni cek identitas penjual, jangan tergiur harga sangat murah, jangan terpaku testimoni karena mungkin kemungkinan penjual memanipulasi komentar positif, cek rekening penjual, simpan bukti transfer, dan cek resi pengiriman,” urai Andika.
Sementara itu, socialpreneur digital skill Kristiyuana menegaskan pentingnya memahami etika dalam melakukan transaksi di dunia digital.
“Jika sudah pesan, apalagi via COD, ya jangan dibatalkan kalau tidak ada masalah dengan barangnya,” tandasnya.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI atau Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".
Dengan hadirnya program GNLD dari Kementerian Kominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
“Jika belanja lewat media sosial, tips amannya yakni cek identitas penjual, jangan tergiur harga sangat murah, jangan terpaku testimoni karena mungkin kemungkinan penjual memanipulasi komentar positif, cek rekening penjual, simpan bukti transfer, dan cek resi pengiriman,” urai Andika.
Sementara itu, socialpreneur digital skill Kristiyuana menegaskan pentingnya memahami etika dalam melakukan transaksi di dunia digital.
“Jika sudah pesan, apalagi via COD, ya jangan dibatalkan kalau tidak ada masalah dengan barangnya,” tandasnya.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI atau Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".
Dengan hadirnya program GNLD dari Kementerian Kominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)