Penyebab Kenaikan Harga Rumah Tak Sebanding dengan Kenaikan Gaji

Sabtu, 23 Juli 2022 - 10:04 WIB
loading...
A A A
Kondisi anak muda sulit membeli rumah disebabkan juga karena secara rata-rata persentase kenaikan gaji pegawai tiap tahunnya tidak lebih tinggi dari persentase kenaikan harga rumah, nilai rumah tentunya berkali-kali lipat ketimbang gaji bulanan pegawai.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, tantangan yang dihadapi generasi muda adalah persoalan gaji dan harga rumah yang semakin tidak terkejar. Kenaikan harga properti misalnya di Jabodetabek bisa naik 10-15% setiap tahunnya, sementara kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) hanya pada kisaran 8%.

Karena semakin tidak terkejar akhirnya banyak generasi muda yang memutuskan untuk menyewa rumah dibanding membeli. Meskipun masih ada hunian yang terjangkau, tetapi berada jauh dengan perkantoran.

Ini membuat generasi muda harus menimbang antara cicilan kredit rumah dengan biaya transportasi. "Solusinya adalah generasi muda perlu melakukan investasi sedini mungkin di produk yang memiliki imbal hasil minimal 15-20% per tahun," tegasnya.

Karenanya, para generasi muda disarankan untuk berinvestasi di indtrumen yang memiliki imbal hasil tinggi, sehingga memiliki dana yang bisa membuat kalangan muda lebih leluasa untuk memilih kawasan hunian yang diinginkan.

"Generasi muda perlu jeli membaca produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. Pendapatan sampingan itu bisa disisihkan untuk down payment rumah," paparnya.

Saat ini, generasi milenial dengan usia di bawah 34 tahun merupakan populasi yang paling besar. Mencapai hampir 60% dari seluruh penduduk Indonesia. Namun, yang menjadi persoalan, pertumbuhan pendapatan dari kelompok ini tidak terlalu tinggi.

Sedangkan harga properti terus naik setiap tahun. Adapun kenaikan pendapatan di kelompok ini, hanya meningkat 3%- 5 % untuk posisi tertentu dan tidak terjadi setiap tahun.

"Jadi pendapatan itu stagnan, harga rumah makin naik, semakin nggak kebeli. Jadi ini problem yang mendasar, sehingga generasi milenial itu generasi yang akan lebih sulit memiliki rumah," katanya.

Berdasarkan simulasi kredit pemilikan rumah didapatkan kesimpulan bahwa pekerja dengan gaji UMP (Rp4,4 juta) hanya mampu membeli rumah seharga Rp 168-200 juta. Perhitungan ini didasarkan pada cicilan maksimum yang bisa mereka bayar setiap bulannya yang senilai 35% dari gaji (Rp 1,5 juta).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)