3 Industri Eropa yang Bergantung pada Gas Rusia, Nomor 2 Terancam Bangkrut
loading...
A
A
A
Tak hanya itu Shell juga menghimbau untuk para masyarakat teruntuk warga Eropa supaya mencari energi lain dan jangan terfokus pada ekspor Rusia. Mereka juga siap menutup stasiun bahan bakar yang berada di Rusia, ini disampaikan oleh Chief Executive Officer Shell, Ben van Beurden..
2. SKW Piesteritz (Jerman)
Produsen amonia dan urea SKW Piesteritz merupakan salah satu perusahaan yang berada di Jerman dan sangat bergantung pada gas Rusia. Industri kimia ini khawatir akan Rusia yang hendak menerapkan force majeure.
Jerman sangat bergantung pada gas Rusia – dari 50% pasokan tahun lalu menjadi sekitar 35% sekarang dan sektor kimianya menghadapi prospek tidak hanya penjatahan, tetapi juga kenaikan tajam dalam harga gas yang dapat memicu resesi industri dan kebangkrutan.
Dimana produksi bahan kimia ini kesulitan ketika musim dingin karena jatah pasokan gas Rusia yang turun sebanyak 60% selama Juni. Padahal sekitar 80% dari biaya produksi perusahaan terkait dengan gas alam.
3. Orsted
Perusahaan listrik multinasional yang berbasis di Frederica, Denmark ini merupakan perusahaan energi terbesar di negara tersebut.
Denmark mendapat sanksi berupa pemotongan jatah gas karena gagal melakukan pembayaran menggunakan rubel. Hal ini juga berdampak pada perusahaan ini.
2. SKW Piesteritz (Jerman)
Produsen amonia dan urea SKW Piesteritz merupakan salah satu perusahaan yang berada di Jerman dan sangat bergantung pada gas Rusia. Industri kimia ini khawatir akan Rusia yang hendak menerapkan force majeure.
Jerman sangat bergantung pada gas Rusia – dari 50% pasokan tahun lalu menjadi sekitar 35% sekarang dan sektor kimianya menghadapi prospek tidak hanya penjatahan, tetapi juga kenaikan tajam dalam harga gas yang dapat memicu resesi industri dan kebangkrutan.
Dimana produksi bahan kimia ini kesulitan ketika musim dingin karena jatah pasokan gas Rusia yang turun sebanyak 60% selama Juni. Padahal sekitar 80% dari biaya produksi perusahaan terkait dengan gas alam.
3. Orsted
Perusahaan listrik multinasional yang berbasis di Frederica, Denmark ini merupakan perusahaan energi terbesar di negara tersebut.
Denmark mendapat sanksi berupa pemotongan jatah gas karena gagal melakukan pembayaran menggunakan rubel. Hal ini juga berdampak pada perusahaan ini.