3 Negara yang Bisa Menggantikan Suplai Gas Rusia ke Eropa
loading...
A
A
A
3. Arab Saudi
Dalam upaya menghilangkan ketergantungan gas Rusia, kawasan Uni Eropa (UE) mulai melirik pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sebenarnya, negara-negara Eropa bisa beralih membeli dari negara Timur Tengah untuk menutupi kekurangan pasokan.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dipertimbangkan. Misalnya, kapasitas produksi, infrastruktur yang belum memadai, potensi konflik dan aliansi potensial serta sanksi-sanksi yang mungkin dijatuhkan.
Dari segi pasokan, Arab Saudi mempunyai cadangan gas alam cukup besar yakni sebanyak 6 triliun meter kubik. Sedangkan pada awal Juni, dalam upaya mencari alternatif pasokan gas Rusia.
Sebanyak 27 negara Uni Eropa, Israel, dan Mesir akan menandatangani nota kesepahaman. Israel akan mengekspor gas alam dalam pipa ke Mesir, di mana itu akan diubah menjadi gas alam cair (LNG), kemudian dikirim ke negara-negara anggota Uni Eropa.
Selain 3 negara besar dengan cadangan gas melimpah di atas, ada beberapa negara lain yang bisa juga menjadi alternatif bagi Eropa untuk melupakan gas Rusia.
Negara-negara Afrika, khususnya di bagian barat benua itu seperti Nigeria, Senegal dan Angola menawarkan potensi gas alam cair yang sebagian besar belum dimanfaatkan. Hal ini tercantum dalam rancangan dokumen Uni Eropa yang dilihat oleh Bloomberg News.
Dilansir dari ec.europa.eu, mitra lain dengan pangsa signifikan dalam total impor Uni Eropa adalah Norwegia dan Aljazair. Hampir tiga perempat gas alam Uni Eropa berasal dari Rusia (41%), Norwegia (16%), Aljazair (8%) dan Qatar (5%).
Dalam upaya menghilangkan ketergantungan gas Rusia, kawasan Uni Eropa (UE) mulai melirik pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sebenarnya, negara-negara Eropa bisa beralih membeli dari negara Timur Tengah untuk menutupi kekurangan pasokan.
Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dipertimbangkan. Misalnya, kapasitas produksi, infrastruktur yang belum memadai, potensi konflik dan aliansi potensial serta sanksi-sanksi yang mungkin dijatuhkan.
Dari segi pasokan, Arab Saudi mempunyai cadangan gas alam cukup besar yakni sebanyak 6 triliun meter kubik. Sedangkan pada awal Juni, dalam upaya mencari alternatif pasokan gas Rusia.
Sebanyak 27 negara Uni Eropa, Israel, dan Mesir akan menandatangani nota kesepahaman. Israel akan mengekspor gas alam dalam pipa ke Mesir, di mana itu akan diubah menjadi gas alam cair (LNG), kemudian dikirim ke negara-negara anggota Uni Eropa.
Selain 3 negara besar dengan cadangan gas melimpah di atas, ada beberapa negara lain yang bisa juga menjadi alternatif bagi Eropa untuk melupakan gas Rusia.
Negara-negara Afrika, khususnya di bagian barat benua itu seperti Nigeria, Senegal dan Angola menawarkan potensi gas alam cair yang sebagian besar belum dimanfaatkan. Hal ini tercantum dalam rancangan dokumen Uni Eropa yang dilihat oleh Bloomberg News.
Dilansir dari ec.europa.eu, mitra lain dengan pangsa signifikan dalam total impor Uni Eropa adalah Norwegia dan Aljazair. Hampir tiga perempat gas alam Uni Eropa berasal dari Rusia (41%), Norwegia (16%), Aljazair (8%) dan Qatar (5%).
(akr)