Serapan Anggaran Stimulus Rendah, Ujung Tombak Relaksasi Belum Paham

Senin, 29 Juni 2020 - 19:14 WIB
loading...
Serapan Anggaran Stimulus...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sri Adiningsih mengatakan Presiden Jokowi punya pandangan sendiri di balik kemarahannya melihat penyerapan anggaran stimulus terdampak Covid-19 yang rendah.

Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Sri Adiningsih, mengatakan Presiden Joko Widodo punya pandangan sendiri di balik kemarahannya melihat penyerapan anggaran stimulus ekonomi terdampak Covid-19 yang masih rendah.

“Saya kira Bapak Presiden punya alasan sendiri di balik kemarahannya itu. Sebab anggaran stimulus itu sangat besar ya, terutama bagi UMKM dan kalangan usaha kecil lainnya ketika sebagian besar roda ekonomi didorong dari situ,” ujarnya kepada SINDO di Jakarta, Senin (29/6/2020). ( Baca:Tidak Transparan ke Publik, Anggaran COVID-19 Rawan Disalahgunakan )

Meski begitu, dia mengakui tidak mudah melaksanakan serapan anggaran di tengah situasi pandemi Covid-19. Apalagi berbicara kebijakan pemerintah sampai pada implementasi terbawah. Menurutnya, ada banyak hambatan, terutama birokrasi dan persyaratan lain. Padahal Presiden Joko Widodo sudah memfasilitasi bahkan lewat perpu sekalipun. (Baca: Kecewa Kinerja Menterinya, Resuffle Jadi Pilihan Dilematis Jokowi)

“Inisiatif bukan hanya dari pembantu presiden atau menteri saja. Ini sampai ke bawah-bawahnya sebagai ujung tombak. Apakah mereka paham, dan memang tidak sesimpel yang diucapkan. Memang situasinya darurat sebagaimana yang dikatakan Bapak Presiden, tapi apakah yang ujung tombak yang tadi saya bilang merasakan hal yang sama dan paham dengan kebijakan dari atas?” ungkapnya.

Menurutnya, bagi UMKM yang ingin mendapatkan akses dana atau tambahan modal terdampak Covid-19, pada akhirnya juga akan berhadapan dengan ujung tombak pemerintahan. “Kemudian ada syarat yang belum tentu mudah diikuti bagi UMKM. Kalau sudah begini, ya memang ruwet urusannya,” pungkas Sri.

Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, sebagai salah satu sektor yang terdampak, harusnya masyarakat yang berpergian jauh mendapatkan rapid tes secara gratis. Menurut dia, langkah tersebut adalah salah satu cara efektif meringankan beban kalangan sektor usaha yang terdampak karena urusan logistik.

Di sisi lain, relaksasi untuk sektor ini mentok di mulut tanpa implementasi apa-apa. “Terlalu banyak pikiran saya kira di masa New Normal ini. Jadi harusnya ada langkah extra ordinary yang keliatan malah seolah-olah di bawah normal, bukan normal bahkan new normal tapi di bawah normal,” ujarnya.

Banyak pekerjaan rumah yang harus direalisasikan di sektor perhubungan tapi belum berdampak besar, khususnya pada relaksasi transportasi. Pengawalan anggaran tidak diinisiasi dan dikawal baik. “Jadinya ya jalan di tempat. Segerakan anggaran relaksasi bagi bus AKAP yang menyewa bus agar bisa lepas dari kesulitan akibat Covid-19,” pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trade Expo Indonesia...
Trade Expo Indonesia ke-39 Resmi Dibuka, Momentum Dorong Ekspor dan Tingkatkan Daya Saing Produk
Indonesia Baru Memanfaatkan...
Indonesia Baru Memanfaatkan 11% dari Potensi Panas Bumi, Jokowi Bilang Begini
Surat Arsjad Rasjid...
Surat Arsjad Rasjid Sudah Diterima Istana, Tapi Belum ke Tangan Jokowi
Jokowi Pede Presiden...
Jokowi Pede Presiden Terpilih Bakal Percepat Pembangunan IKN
Jokowi Sebut Rasio Utang...
Jokowi Sebut Rasio Utang RI Lebih Rendah Dari Negara G20 dan ASEAN
Jokowi Resmikan Kawasan...
Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang Seluas 4.300 hektare
Jokowi Apresiasi Layanan...
Jokowi Apresiasi Layanan Peserta JKN di RSUP dr Soeradji Klaten
KTT ASEAN-RRT ke-26...
KTT ASEAN-RRT ke-26 Dorong Penguatan Konektivitas dan Implementasi AOIP
Jokowi-PM Albanese Bahas...
Jokowi-PM Albanese Bahas Ekspor Mobil CBU hingga SDM
Rekomendasi
3 Calon Lawan Gervonta...
3 Calon Lawan Gervonta Davis: Dendam Lama hingga Duel Juara Tak Terkalahkan
Jadi Lulusan Tercepat,...
Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
Berita Terkini
Harga Emas Antam Masih...
Harga Emas Antam Masih di Rp1.965.000 per Gram, Ini Rinciannya
26 menit yang lalu
China Respons Tarif...
China Respons Tarif 245% Trump: Kami Tidak Takut Perang
46 menit yang lalu
China Aktifkan Reaktor...
China Aktifkan Reaktor Thorium, Energi Nuklir Bersih Pertama di Dunia
2 jam yang lalu
Perang Dagang Menggila,...
Perang Dagang Menggila, Trump Targetkan Kapal-kapal China usai Beijing Boikot LNG AS
2 jam yang lalu
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
12 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
13 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved