Aliran Minyak Rusia lewat Pipa Druzhba Berhenti, 3 Negara Eropa Ini Kelabakan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Berhentinya aliran minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba membuat 3 negara Eropa berjibaku mencari pasokan alternatif. Pipa Druzhba bagian selatan, yang membawa minyak Rusia melintasi Ukraina ke kilang di Slovakia, Republik Ceko, dan Hongaria, berhenti memompa lima hari lalu.
Operator pipa milik negara Rusia, Transneft menerangkan, terputusnya pasokan minyak mentah dari Druzhba terkait masalah pembayaran. Shutdown aliran minyak Rusia lewat pipa Druzhba mengekspos ketergantungan Eropa bagian tengah sama seperti seluruh benua biru yang sedang berusaha untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia.
TransPetrol, yang mengoperasikan bagian dari pipa Druzhba yang berjalan melalui Slovakia, juga mengkonfirmasi bahwa aliran telah berhenti. Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko mengimpor rata-rata 318.000 barel per hari minyak mentah melalui Druzhba bulan lalu.
Angka itu naik dari 246.000 b/d pada Juli tahun lalu, menurut penyedia data Kpler. Biaya transit yang harus dibayar Transneft ke Ukraina diperkirakan mencapai sekitar USD1,61 per barel.
Seorang analis Kpler, Viktor Katona, mengatakan shutdown adalah masalah besar bagi Slovakia dan Republik Ceko pada khususnya. "Jika volume pipa tidak kembali dalam waktu yang relatif singkat -saya berbicara berhari-hari bukan minggu- maka mereka kehabisan stok," katanya.
Sementara itu Menteri perindustrian dan perdagangan Republik Ceko, Jozef SĂkela mengatakan, pemerintahnya bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk menyelesaikan situasi tersebut. "Beberapa hari ke depan akan terlihat apakah ini eskalasi lain dari perang energi oleh Rusia atau hanya masalah teknis dalam pembayaran," kata Jozef.
Rusia sebelumnya telah dituduh sengaja memotong ekspor energi ke Eropa untuk menekan Uni Eropa (UE) agar meringankan sanksi ekonomi nya. Moskow mengklaim pekan lalu bahwa mereka terpaksa membatasi pengiriman gas ke Eropa bagian utara melalui pipa Nord Stream 1 karena sanksi barat telah memblokir pengiriman turbin.
Kremlin juga mengatakan sanksi yang dilayangkan Barat bersama sekutunya lebih merugikan UE daripada Rusia dengan membatasi akses blok itu ke energi. "Negara-negara Eropa yang mencoba menghukum Rusia, akan membayar untuk hal itu," kata Dmitry Peskov, juru bicara presiden Vladimir Putin, pada hari Selasa, menurut kantor berita Rusia Interfax.
Operator pipa milik negara Rusia, Transneft menerangkan, terputusnya pasokan minyak mentah dari Druzhba terkait masalah pembayaran. Shutdown aliran minyak Rusia lewat pipa Druzhba mengekspos ketergantungan Eropa bagian tengah sama seperti seluruh benua biru yang sedang berusaha untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia.
TransPetrol, yang mengoperasikan bagian dari pipa Druzhba yang berjalan melalui Slovakia, juga mengkonfirmasi bahwa aliran telah berhenti. Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko mengimpor rata-rata 318.000 barel per hari minyak mentah melalui Druzhba bulan lalu.
Angka itu naik dari 246.000 b/d pada Juli tahun lalu, menurut penyedia data Kpler. Biaya transit yang harus dibayar Transneft ke Ukraina diperkirakan mencapai sekitar USD1,61 per barel.
Seorang analis Kpler, Viktor Katona, mengatakan shutdown adalah masalah besar bagi Slovakia dan Republik Ceko pada khususnya. "Jika volume pipa tidak kembali dalam waktu yang relatif singkat -saya berbicara berhari-hari bukan minggu- maka mereka kehabisan stok," katanya.
Sementara itu Menteri perindustrian dan perdagangan Republik Ceko, Jozef SĂkela mengatakan, pemerintahnya bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk menyelesaikan situasi tersebut. "Beberapa hari ke depan akan terlihat apakah ini eskalasi lain dari perang energi oleh Rusia atau hanya masalah teknis dalam pembayaran," kata Jozef.
Rusia sebelumnya telah dituduh sengaja memotong ekspor energi ke Eropa untuk menekan Uni Eropa (UE) agar meringankan sanksi ekonomi nya. Moskow mengklaim pekan lalu bahwa mereka terpaksa membatasi pengiriman gas ke Eropa bagian utara melalui pipa Nord Stream 1 karena sanksi barat telah memblokir pengiriman turbin.
Kremlin juga mengatakan sanksi yang dilayangkan Barat bersama sekutunya lebih merugikan UE daripada Rusia dengan membatasi akses blok itu ke energi. "Negara-negara Eropa yang mencoba menghukum Rusia, akan membayar untuk hal itu," kata Dmitry Peskov, juru bicara presiden Vladimir Putin, pada hari Selasa, menurut kantor berita Rusia Interfax.