Kesal Gas Tak Kunjung Pulih, Kanselir Jerman ke Rusia: Ambil Turbin Ini!

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 14:33 WIB
loading...
Kesal Gas Tak Kunjung...
Kanselir Jerman Olaf Scholz berdiri di depan turbin gas yang harusnya dikirimkan ke Rusia. FOto/Reuters
A A A
JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Rusia untuk mengambil kembali turbin gas yang diperbaiki untuk pipa Nord Stream 1. Turunnya pasokan gas Rusia menjadi hanya 20% dari kapasitas akibat perbaikan telah membuat Jerman dan negara Eropa lainnya dalam kesulitan.

"Ambil segera. Ini dia!" cetus Scholz pada konferensi pers di Berlin, seperti dikutip Russia Today, JUmat (11/8/2022).



Turbin gas Nord Stream 1 telah menjadi fokus dari pertikaian energi yang semakin dalam antara Rusia dan Jerman, setelah sebelumnya menjalani perawatan di Kanada. Turbin tersebut sedianya diangkut ke stasiun kompresor pipa di Rusia pada bulan Mei lalu, sehingga aliran gas ke Uni Eropa (UE) dapat dipertahankan pada kapasitas penuh.

Namun, setelah berminggu-minggu tertahan di Kanada karena penolakan Ottawa untuk mengembalikan turbin tersebut terkait sanksinya terhadap Moskow, peralatan penting itu kini terkatung-katung di Jerman.

Perusahaan energi utama Rusia, Gazprom, bersikeras bahwa sanksi Barat-lah yang menghambat kembalinya turbin dari Jerman. Hal itu juga yang membuat pemeliharaan peralatan di jalur pipa Nord Stream 1 berlarut-larut.



Menurut perusahaan, dokumen untuk pengembalian suku cadang tidak sesuai seperti yang dikeluarkan oleh Siemens Energy dan bukan perusahaan yang dikontrak oleh Gazprom.

Gazprom menegaskan, jika turbin dikirim ke Rusia, ada risiko bahwa pihak berwenang Kanada akan melihat ini sebagai pelanggaran kontrak, dan mencabut izin untuk pemeliharaan turbin lebih lanjut yang akan dilakukan di negara tersebut.

Pasokan gas Rusia ke UE melalui Nord Stream 1 sejak sebulan lalu turun menjadi hanya 20% dari level maksimum karena hanya satu dari enam turbin yang saat ini beroperasi. Sisanya membutuhkan perbaikan.

Menurut Gazprom, diperlukan lima turbin yang beroperasi untuk menyediakan gas ke UE dengan kapasitas penuh. Turbin yang tertahan itu menjadi alasan utama bagi Gazprom untuk memangkas pasokan gasnya ke Eropa.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)