Ancol Sepakat Berhentikan Seluruh Direksi, Intip Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan ( RUPST ) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menyepakati pemberhentian dengan hormat seluruh jajaran direksi perseroan. Diketahui, terdapat lima orang direksi yang resmi melepas jabatannya, yakni Teuku Sahir Syahali, Febriana Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno.
Komisaris Utama PJAA, Thomas Trikasih Lembong mengatakan penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi demi meningkatkan kinerja perusahaan yang 72% sahamnya dimiliki Pemerintah Daerah DKI Jakarta itu.
“Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air," kata Thomas dalam keterangan resminya, Kamis (18/8/2022).
Teuku Sahir, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PJAA, akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya (salah satu pemegang saham utama Perseroan). Sementara Wing, Suparno, Budi, dan Febby, akan menempuh tahapan karier berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta.
Menyusul langkah ini, para pemegang saham menyepakati pengangkatan empat orang baru, yakni Winarto selaku direktur utama, kemudian Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso, masing-masing sebagai direktur.
Thomas menuturkan Winarto merupakan sosok yang senior dan inspiratif yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan GBK (Gelora Bung Karno) di 2016-2021, termasuk saat Asian Games 2018.
"Beliau juga punya sejarah panjang dengan Ancol, menghabiskan sekitar 12 tahun pada posisi direksi di Ancol," tuturnya.
Daniel Nainggolan merupakan mantan Direktur Keuangan Ancol sebelumnya pada tahun 2016-2019. Menurut Thomas, Daniel membawa latar belakang dari pasar modal dan pasar uang dari kariernya di Standard Chartered Bank dan BNI Sekuritas.
Eddy Prastiyo dipandang mempunyai sejarah panjang dengan Ancol yang telah berkarier selama 20 tahun. Adapun jabatan terakhir yang disandang Eddy adalah Senior Vice President di PT Pembangunan Jaya Ancol dan Direktur Bisnis dan Operasi PT Taman Impian Jaya Ancol.
"Pengangkatan Eddy mencerminkan promosi internal berbasis merit yang tentunya menjadi peluang bagi setiap karyawan Jaya Ancol," papar Thomas.
Sementara itu, pemilihan Cahyo Prakoso diyakini dapat membawa pengalaman yang luas dan dalam di sektor properti dan real estate. "Sebagai orang dari luar Ancol seperti saya, diharapkan akan bisa menjadi darah segar yang membawa perspektif dan ide-ide baru," tandasnya.
Selain perubahan susunan direksi, RUPST juga mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso sebagai komisaris. Dengan demikian, maka Ancol memiliki tiga komisaris.
Baca Juga: 4 Anak Buahnya Ditahan, Bareskrim Polri Perlu Periksa Irjen Pol Fadil Imran
"Tentunya akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol," kata komisaris PJAA, Geisz Chaliffah.
Komisaris Utama PJAA, Thomas Trikasih Lembong mengatakan penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi demi meningkatkan kinerja perusahaan yang 72% sahamnya dimiliki Pemerintah Daerah DKI Jakarta itu.
“Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air," kata Thomas dalam keterangan resminya, Kamis (18/8/2022).
Teuku Sahir, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PJAA, akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya (salah satu pemegang saham utama Perseroan). Sementara Wing, Suparno, Budi, dan Febby, akan menempuh tahapan karier berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta.
Menyusul langkah ini, para pemegang saham menyepakati pengangkatan empat orang baru, yakni Winarto selaku direktur utama, kemudian Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso, masing-masing sebagai direktur.
Thomas menuturkan Winarto merupakan sosok yang senior dan inspiratif yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan GBK (Gelora Bung Karno) di 2016-2021, termasuk saat Asian Games 2018.
"Beliau juga punya sejarah panjang dengan Ancol, menghabiskan sekitar 12 tahun pada posisi direksi di Ancol," tuturnya.
Daniel Nainggolan merupakan mantan Direktur Keuangan Ancol sebelumnya pada tahun 2016-2019. Menurut Thomas, Daniel membawa latar belakang dari pasar modal dan pasar uang dari kariernya di Standard Chartered Bank dan BNI Sekuritas.
Eddy Prastiyo dipandang mempunyai sejarah panjang dengan Ancol yang telah berkarier selama 20 tahun. Adapun jabatan terakhir yang disandang Eddy adalah Senior Vice President di PT Pembangunan Jaya Ancol dan Direktur Bisnis dan Operasi PT Taman Impian Jaya Ancol.
"Pengangkatan Eddy mencerminkan promosi internal berbasis merit yang tentunya menjadi peluang bagi setiap karyawan Jaya Ancol," papar Thomas.
Sementara itu, pemilihan Cahyo Prakoso diyakini dapat membawa pengalaman yang luas dan dalam di sektor properti dan real estate. "Sebagai orang dari luar Ancol seperti saya, diharapkan akan bisa menjadi darah segar yang membawa perspektif dan ide-ide baru," tandasnya.
Selain perubahan susunan direksi, RUPST juga mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso sebagai komisaris. Dengan demikian, maka Ancol memiliki tiga komisaris.
Baca Juga: 4 Anak Buahnya Ditahan, Bareskrim Polri Perlu Periksa Irjen Pol Fadil Imran
"Tentunya akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol," kata komisaris PJAA, Geisz Chaliffah.
(uka)