Anggota DPR Ultimatum Mendag Zulhas: Bulan Depan Harga TBS Sawit di Atas Rp2.000 per Kg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade , mendesak Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) agar menyelesaikan masalah harga tandan buah segar (TBS) sawit sampai satu bulan ke depan. Artinya, September mendatang harga TBS sawit harus sudah Rp2.000/kg.
"Banyak petani sawit menyampaikan aspirasi ke kami, kenapa pemerintah hingga saat ini tidak mampu menaikkan harga TBS sawit. Harapan kami ini satu bulan ke depan masalah TBS bisa selesai. Jangan lama-lama Pak Menteri," ungkap Andre saat rapat kerja dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut Andre mempertanyakan kenapa harga TBS belum kunjung naik padahal kebijakan larangan ekspor sudah lama dicabut oleh pemerintah. Tujuan pencabutan larangan tersebut untuk mendongkrak harga TBS petani sawit.
"Kalau yang dipermasalahkan soal larangan ekspor, sekarang larangan ekspor kan sudah lama dicabut. Anehnya kenapa harga TBSnya belum bisa pulih seperti sedia kala," tutur Andre.
Ia menegaskan agar Kementerian Perdagangan bisa mengerahkan pihak-pihak terkait untuk mengecek kondisi di lapangan. Jangan hanya mendengarkan laporan dari pengusaha-pengusaha sawit.
"Jangan sampai pemerintah kalah dengan oligarki. Itu yang menyebabkan petani sawit kita terzolimi karena harganya masih di bawah Rp2.000/kg," pungkasnya.
"Banyak petani sawit menyampaikan aspirasi ke kami, kenapa pemerintah hingga saat ini tidak mampu menaikkan harga TBS sawit. Harapan kami ini satu bulan ke depan masalah TBS bisa selesai. Jangan lama-lama Pak Menteri," ungkap Andre saat rapat kerja dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut Andre mempertanyakan kenapa harga TBS belum kunjung naik padahal kebijakan larangan ekspor sudah lama dicabut oleh pemerintah. Tujuan pencabutan larangan tersebut untuk mendongkrak harga TBS petani sawit.
"Kalau yang dipermasalahkan soal larangan ekspor, sekarang larangan ekspor kan sudah lama dicabut. Anehnya kenapa harga TBSnya belum bisa pulih seperti sedia kala," tutur Andre.
Ia menegaskan agar Kementerian Perdagangan bisa mengerahkan pihak-pihak terkait untuk mengecek kondisi di lapangan. Jangan hanya mendengarkan laporan dari pengusaha-pengusaha sawit.
"Jangan sampai pemerintah kalah dengan oligarki. Itu yang menyebabkan petani sawit kita terzolimi karena harganya masih di bawah Rp2.000/kg," pungkasnya.
(uka)