RI Jadi Sasaran Empuk Peretasan di Internet, Masyarakat Harus Paham Cara Melindungi Data Pribadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Semaraknya dunia digital menghadirkan banyak peluang sekaligus tantangan. Di era yang semakin terbuka dan nyaris tanpa batas, salah satu tantangan adalah terkait keamanan digital terutama menjaga data pribadi.
Data berbicara, Indonesia menjadi negara sasaran nomor dua dari serangan malware atau peretasan data di internet.
Oleh sebab itu, warganet di Tanah Air perlu meningkatkan kecakapan digital, kewaspadaan, serta kehati-hatian agar data pribadi tetap terlindungi dan terhindar dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Dalam webinar bertema “Pentingnya Menjaga Privasi Data Pribadi di Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jumat (26/8), Relawan TIK Indonesia dan Creative Consultant Nunini Reka Imaji Mario Devys mengatakan, warganet perlu meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada istilah aman ketika beraktivitas di dunia digital.
“Setiap orang harus berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di internet dan media sosial, sebab apa-apa yang tersebar di internet tidak lagi bersifat pribadi namun telah menjadi milik publik,” ujarnya, dikutip Selasa (30/8/2022).
Dia mengingatkan, data pribadi yang tidak dijaga dengan baik akan menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan di internet.
Selain itu, perlu partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat terkait perlindungan data pribadi.
“Kita harus dapat mencapai kecakapan digital agar tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital dan tata cara mengamankannya. Kemudian, kita juga harus mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak sebagai fitur proteksi akan serangan kejahatan siber,” paparnya dalam webinar yang terutama ditujukan untuk komunitas di Sulawesi dan sekitarnya.
Sementara itu, Head PPGR Gojek Indonesia Timur dan Aktivis Pandu Digital 2021 Mohammad Khomeiny memaparkan pentingnya memahami keamanan data pribadi serta tips aman dalam bermedia digital.
Data berbicara, Indonesia menjadi negara sasaran nomor dua dari serangan malware atau peretasan data di internet.
Oleh sebab itu, warganet di Tanah Air perlu meningkatkan kecakapan digital, kewaspadaan, serta kehati-hatian agar data pribadi tetap terlindungi dan terhindar dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Dalam webinar bertema “Pentingnya Menjaga Privasi Data Pribadi di Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jumat (26/8), Relawan TIK Indonesia dan Creative Consultant Nunini Reka Imaji Mario Devys mengatakan, warganet perlu meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada istilah aman ketika beraktivitas di dunia digital.
“Setiap orang harus berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di internet dan media sosial, sebab apa-apa yang tersebar di internet tidak lagi bersifat pribadi namun telah menjadi milik publik,” ujarnya, dikutip Selasa (30/8/2022).
Dia mengingatkan, data pribadi yang tidak dijaga dengan baik akan menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan di internet.
Selain itu, perlu partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat terkait perlindungan data pribadi.
“Kita harus dapat mencapai kecakapan digital agar tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital dan tata cara mengamankannya. Kemudian, kita juga harus mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak sebagai fitur proteksi akan serangan kejahatan siber,” paparnya dalam webinar yang terutama ditujukan untuk komunitas di Sulawesi dan sekitarnya.
Sementara itu, Head PPGR Gojek Indonesia Timur dan Aktivis Pandu Digital 2021 Mohammad Khomeiny memaparkan pentingnya memahami keamanan data pribadi serta tips aman dalam bermedia digital.