RI Jadi Sasaran Empuk Peretasan di Internet, Masyarakat Harus Paham Cara Melindungi Data Pribadi

Selasa, 30 Agustus 2022 - 20:21 WIB
loading...
RI Jadi Sasaran Empuk Peretasan di Internet, Masyarakat Harus Paham Cara Melindungi Data Pribadi
Masyarakat harus paham cara melindungi data pribadi di internet. Ilustrasi Foto/pexels/plann
A A A
JAKARTA - Semaraknya dunia digital menghadirkan banyak peluang sekaligus tantangan. Di era yang semakin terbuka dan nyaris tanpa batas, salah satu tantangan adalah terkait keamanan digital terutama menjaga data pribadi.

Data berbicara, Indonesia menjadi negara sasaran nomor dua dari serangan malware atau peretasan data di internet.

Oleh sebab itu, warganet di Tanah Air perlu meningkatkan kecakapan digital, kewaspadaan, serta kehati-hatian agar data pribadi tetap terlindungi dan terhindar dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam webinar bertema “Pentingnya Menjaga Privasi Data Pribadi di Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jumat (26/8), Relawan TIK Indonesia dan Creative Consultant Nunini Reka Imaji Mario Devys mengatakan, warganet perlu meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada istilah aman ketika beraktivitas di dunia digital.

“Setiap orang harus berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di internet dan media sosial, sebab apa-apa yang tersebar di internet tidak lagi bersifat pribadi namun telah menjadi milik publik,” ujarnya, dikutip Selasa (30/8/2022).



Dia mengingatkan, data pribadi yang tidak dijaga dengan baik akan menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan di internet.

Selain itu, perlu partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat terkait perlindungan data pribadi.

“Kita harus dapat mencapai kecakapan digital agar tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital dan tata cara mengamankannya. Kemudian, kita juga harus mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak sebagai fitur proteksi akan serangan kejahatan siber,” paparnya dalam webinar yang terutama ditujukan untuk komunitas di Sulawesi dan sekitarnya.

Sementara itu, Head PPGR Gojek Indonesia Timur dan Aktivis Pandu Digital 2021 Mohammad Khomeiny memaparkan pentingnya memahami keamanan data pribadi serta tips aman dalam bermedia digital.



Dia menjelaskan, sejumlah upaya yang dapat dilakukan di antaranya hanya mengunduh aplikasi dari tempat resmi dan terpercaya, menggunakan antivirus dan memperbaharuinya, kenali dengan seksama lawan berkomunikasi di internet, menggunakan kata sandi yang kuat, serta memanfaatkan fitur verifikasi dua arah.

Selain itu, warganet juga harus meningkatkan kewaspadaan dan jangan mudah berbagi informasi pribadi kepada siapapun di internet.

“Ketika beraktivitas di media digital, haruslah berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan apa yang dibaca atau didapatkan di internet. Pasalnya, media digital itu sifatnya sangat cepat, mudah akan perubahan, dan semua orang dapat mengaksesnya,” tuturnya.

“Hati-hatilah dalam mengakses situs-situs yang mencurigakan dan tidak jelas, serta harus curiga akan email atau telepon yang tak dikenal atau melakukan permintaan yang sifatnya tidak jelas,” pesan dia.

News Reader atau Reporter sekaligus Host di Bukamatanews.id Nana Djamal menambahkan, warganet harus mampu meningkatkan kapasitas diri untuk mencegah pencurian data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Data pribadi dapat bocor di internet dikarenakan beberapa hal, seperti faktor kesalahan manusia, serangan malware atau virus, dan social engineering,” sebut dia.



Adapun salah upaya untuk mencegahnya antara lain dengan berhati-hati ketika memberikan data lengkap di platform media sosial baik nama lengkap, tanggal lahir, ataupun nama gadis ibu kandung.

“Cakap digital akan membuat kita seolah memiliki map untuk membantu kelancaran berseluncur di dunia digital, dan juga punya mantel untuk melindungi data diri dari orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)