Jadi Alat Perang, Simak Ramalan Sri Mulyani Soal Harga Minyak Tahun Depan

Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:30 WIB
loading...
Jadi Alat Perang, Simak...
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi bahwa tahun depan harga minyak masih akan berada di sekitar USD100 per barel. Kendati demikian, minyak masih menjadi komoditas yang harganya sulit diprediksi.

Dalam RAPBN 2023 pemerintah menggunakan asumsi harga minyak di angka USD90 per barel. Hanya saja, secara pribadi, Sri memperkirakan harga minyak berada di kisaran USD80-100 per barel.

"Pergerakan harga minyak yang volatile tahun depan mungkin dinetralisir dengan forecast pertumbuhan ekonomi yang relatif melemah atau soften, sehingga kemungkinan forecast-nya ada sedikit di bawah atau USD100 (per barel)," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (31/8/2022).



Minyak dunia, sebut Sri, merupakan komoditas yang sangat bergejolak pergerakannya karena tidak hanya dipengaruhi permintaan dan penawaran, namun juga sudah menjadi alat perang saat ini.

"Dia sudah menjadi alat perang dari sisi geopolitik competition sehingga prediksi dan behaviour dari harga minyak jadi sangat tidak pasti," ungkap Sri.

Sementara itu, pasokan minyak pun kian menipis dan harganya tetap tinggi karena negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC memilih untuk menahan produksi.



"Minggu ini, OPEC statement-nya mereka tidak akan merespon dengan meningkatkan produksi yang signifikan terkait dengan perkembangan harga sangat tinggi, ini menyebabkan supply jadi terbatas bahkan karena terjadinya embargo menyebabkan harga semakin melonjak jauh di atas situasi normal," pungkas Sri.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)