Mentan Sebut Peran Petrokimia Gresik Hadapi Tantangan Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
GRESIK - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan (krisis pangan dunia) dibutuhkan kolaborasi dan peranan aktif para stakeholder.
Di antaranya Petrokimia Gresik yang saat ini memikul amanah untuk terus menyalurkan pupuk bersubsidi bagi petani di berbagai daerah di Indonesia.
Mentan mengungkapkan, Presiden selalu mengatakan harus ada langkah extraordinary dari semua pihak untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan ini.
Hal itu disampaikan Mentan saat bersama Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjadi nara sumber dalam sebuah acara di Jakarta.
Mentan menyampaikan bahwa ancaman krisis pangan dunia saat ini disebabkan beberapa hal. Mulai dari Covid-19 yang terjadi selama 2,5 tahun, climate change, dan pengaruh geopolitics yaitu perang di kawasan Eropa.
“Neraca kita saat ini cukup baik, 12 komoditi dasar kita cukup terjaga. Tapi kita tidak boleh terlalu PD (percaya diri). Semua langkah harus dipersiapkan," ujarnya, dikutip Jumat (17/9/2022).
Dia menegaskan bahwa ancaman krisis pangan harus diwaspadai karena dampaknya sangat besar. "Jangan lupa Indonesia adalah negara keempat terbesar. Ada 273 juta orang yang membutuhkan pangan dan tidak bisa ditunda,” tandasnya.
Sementara itu, Petrokimia Gresik terus berusaha menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan beberapa pendekatan. Dengan tujuan agar Indonesia keluar dari ancaman krisis pangan.
Di antaranya Petrokimia Gresik yang saat ini memikul amanah untuk terus menyalurkan pupuk bersubsidi bagi petani di berbagai daerah di Indonesia.
Mentan mengungkapkan, Presiden selalu mengatakan harus ada langkah extraordinary dari semua pihak untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan ini.
Hal itu disampaikan Mentan saat bersama Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjadi nara sumber dalam sebuah acara di Jakarta.
Mentan menyampaikan bahwa ancaman krisis pangan dunia saat ini disebabkan beberapa hal. Mulai dari Covid-19 yang terjadi selama 2,5 tahun, climate change, dan pengaruh geopolitics yaitu perang di kawasan Eropa.
“Neraca kita saat ini cukup baik, 12 komoditi dasar kita cukup terjaga. Tapi kita tidak boleh terlalu PD (percaya diri). Semua langkah harus dipersiapkan," ujarnya, dikutip Jumat (17/9/2022).
Baca Juga
Dia menegaskan bahwa ancaman krisis pangan harus diwaspadai karena dampaknya sangat besar. "Jangan lupa Indonesia adalah negara keempat terbesar. Ada 273 juta orang yang membutuhkan pangan dan tidak bisa ditunda,” tandasnya.
Sementara itu, Petrokimia Gresik terus berusaha menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan beberapa pendekatan. Dengan tujuan agar Indonesia keluar dari ancaman krisis pangan.