Mentan Sebut Peran Petrokimia Gresik Hadapi Tantangan Ketahanan Pangan

Sabtu, 17 September 2022 - 00:55 WIB
loading...
A A A
Dwi Satriyo menegaskan bahwa Petrokimia Gresik memastikan produksi dan distribusi pupuk hingga petani berjalan dengan lancar.

“Sebagian bahan baku pupuk saat ini masih kita peroleh dari impor. Bahan baku yang sempat mengalami permasalahan adalah KCl untuk produks ipupuk NPK di awal perang kawasan Eropa. Pada kondisi normal, jumlah KCl yang diekspor adalah 41,6 juta ton setahun. Dari total tersebut 47 persen berasal dari Belarusia dan Rusia. Bisa dibayangkan jika supply dari Belarusia dan Rusia ini terganggu,” tandasnya.



Oleh karena itu, demi menjaga ketahanan pangan nasional, Petrokimia Gresik menambah pengadaan KCl dari Kanada.

Kedua, berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui program Agro Solution menciptakan ekosistem pertanian secara komprehensif, baik on farm maupun off farm.

Mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, kemudian jaminan asuransi, ketersediaan pupuk dan pengendalian hama.

“Dalam program ini Petrokimia Gresik mengedukasi penggunaan pupuk non subsidi. Dengan pengawalan yang baik, mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” ujar Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik juga melakukan transformasi digital untuk memastikan perbaikan kinerja agar kebutuhan petani bisa tercukupi dengan baik. Selain itu pengembangan SDM pertanian dengan menggandeng sejumlah penyelenggara pendidikan sektor pertanian.

“Kami menciptakan SDM unggul pertanian dengan membuka program magang bagi mahasiswa pertanian, bekerja sama dengan tujuh Politeknik Pertanian di Indonesia untuk mendorong regenerasi di sektor pertanian,” tandas Dwi Satriyo.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8039 seconds (0.1#10.140)