Profil 4 Perusahaan India Pembeli Minyak Mentah Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekspor minyak mentah Rusia ke India telah meningkat secara signifikan sejak Moskow menginvasi Ukraina awal tahun ini. Nilai ekspor bahan bakar fosil Rusia ke India diperkirakan meningkat 5,7% atau setara dengan 40 juta euro pada periode Juli-Agustus dibandingkan dengan Februari dan Maret.
Data itu berdasarkan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih asal Finlandia. Hal itu menandai Rusia untuk menjadi pemasok minyak mentah terbesar kedua untuk India pada bulan Juni, dimana melonjak jauh dari posisi sebelumnya ke-10 pada tahun 2021, menurut statistik perdagangan India.
Ekspor harian keseluruhan minyak, batu bara, dan gas alam Rusia pada Juli dan Agustus mengalami penyusutan hingga 18% dari Februari dan Maret. Gas alam yang dikirim melalui pipa juga turun jauh sebesar 56%, diikuti oleh kemerosotan 34% untuk produk minyak bumi dan penurunan 29% dalam batu bara.
Tapi di sisi lain aliran minyak mentah Rusia ke India justru meningkat 19%. Bersama dengan China, India telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina dan terus membeli minyak mentah Rusia.
India, sebagai importir minyak terbesar ketiga di dunia, telah membukukan setidaknya 16 juta barel minyak Rusia sejak invasi 24 Februari, hampir sebanyak yang dibelinya pada seluruh tahun 2021, berdasarkan perhitungan Reuters.
Berikut profil perusahaan India yang sulit menolak minyak mentah diskon asal Rusia:
1. Hindustan Petroleum
Hindustan Petroleum Corporation Limited merupakan perusahaan penyulingan minyak dan gas India yang berkantor pusat di Mumbai. Sejak 2018, ONGC telah memiliki saham mayoritas di perusahaan tersebut. Perusahaan ini menempati peringkat 367 dalam daftar Fortune Global 500 perusahaan terbesar dunia per 2016.
Penyuling negara asal India itu tercatat telah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, menurut sumber perdagangan pekan lalu.
2. Indian Oil Corp
Indian Oil Corporation Limited yang juga dikenal sebagai IndianOil adalah perusahaan minyak bumi dan gas alam milik pemerintah India yang berkantor pusat di New Delhi. IndianOil adalah perusahaan minyak komersial terbesar di negara India.
Pada Mei 2018, IndianOil (IOCL) menjadi perusahaan pemerintah paling menguntungkan di India untuk tahun kedua secara berturut-turut, dengan mencetak rekor keuntungan. Pada Februari 2020, perusahaan menandatangani kesepakatan dengan perusahaan minyak Rusia, Rosneft untuk membeli 140.000 barel per hari minyak mentah pada tahun 2020.
Sejak Perang Rusia Ukraina pecah pada 24 Februari lalu, Penyuling utama asal India itu telah membeli 6 juta barel Ural. Selain itu mereka kontrak suppply dengan Rosneft hingga 15 juta barel minyak mentah Rusia pada tahun 2022.
Namun, penyuling yang juga membeli minyak mentah atas nama anak perusahaannya di Chennai Petroleum, telah mengecualikan beberapa minyak mentah sulfur tinggi, termasuk Ural dari tender terbarunya, menurut sumber perdagangan.
3. Mangalore Refinery and Petrochemicals
Mangalore Refinery and Petrochemicals Limited adalah sebuah divisi dari Oil and Natural Gas Corporation yang berada di bawah kepemilikan Ministry of Petroleum and Natural Gas dari Pemerintah India. Didirikan pada tahun 1988, kilang minyak mereka terletak di Katipalla, utara dari pusat Mangalore.
Terpanntau penyuling India yang dikelola negara itu telah membeli 1 juta barel minyak mentah Ural Rusia untuk pemuatan Mei melalui tender dari pedagang Eropa. Pembelian yang terbilang langka itu diterangkan karena dorongan harga diskon yang ditawarkan Rusia untuk minyak mentahnya.
4. Nayara Energy
Nayara Energy Limited adalah perusahaan minyak hilir swasta yang berbasis di Mumbai, India yang sektor bisnisnya mencakup penyulingan, pemasaran, produksi, dan jaringan lebih dari 6.000 outlet bahan bakar ritel di India. Mereka mengoperasikan kilang minyak terbesar kedua India di Vadinar, Gujarat.
Penyuling swasta India yang sebagian juga dimiliki oleh Rosneft, kembali membeli minyak Rusia setelah jeda selama satu tahun. Nayara Energy membeli sekitar 1,8 juta barel Ural dari pedagang Trafigura.
Perusahaan-perusahaan India terus mengambil minyak Rusia karena tersedia dengan diskon besar-besaran setelah beberapa perusahaan dan negara menghindari pembelian dari Moskow karena sanksi atas invasinya ke Ukraina.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Data itu berdasarkan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih asal Finlandia. Hal itu menandai Rusia untuk menjadi pemasok minyak mentah terbesar kedua untuk India pada bulan Juni, dimana melonjak jauh dari posisi sebelumnya ke-10 pada tahun 2021, menurut statistik perdagangan India.
Ekspor harian keseluruhan minyak, batu bara, dan gas alam Rusia pada Juli dan Agustus mengalami penyusutan hingga 18% dari Februari dan Maret. Gas alam yang dikirim melalui pipa juga turun jauh sebesar 56%, diikuti oleh kemerosotan 34% untuk produk minyak bumi dan penurunan 29% dalam batu bara.
Tapi di sisi lain aliran minyak mentah Rusia ke India justru meningkat 19%. Bersama dengan China, India telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina dan terus membeli minyak mentah Rusia.
India, sebagai importir minyak terbesar ketiga di dunia, telah membukukan setidaknya 16 juta barel minyak Rusia sejak invasi 24 Februari, hampir sebanyak yang dibelinya pada seluruh tahun 2021, berdasarkan perhitungan Reuters.
Berikut profil perusahaan India yang sulit menolak minyak mentah diskon asal Rusia:
1. Hindustan Petroleum
Hindustan Petroleum Corporation Limited merupakan perusahaan penyulingan minyak dan gas India yang berkantor pusat di Mumbai. Sejak 2018, ONGC telah memiliki saham mayoritas di perusahaan tersebut. Perusahaan ini menempati peringkat 367 dalam daftar Fortune Global 500 perusahaan terbesar dunia per 2016.
Penyuling negara asal India itu tercatat telah membeli 2 juta barel Ural Rusia untuk pemuatan Mei, menurut sumber perdagangan pekan lalu.
2. Indian Oil Corp
Indian Oil Corporation Limited yang juga dikenal sebagai IndianOil adalah perusahaan minyak bumi dan gas alam milik pemerintah India yang berkantor pusat di New Delhi. IndianOil adalah perusahaan minyak komersial terbesar di negara India.
Pada Mei 2018, IndianOil (IOCL) menjadi perusahaan pemerintah paling menguntungkan di India untuk tahun kedua secara berturut-turut, dengan mencetak rekor keuntungan. Pada Februari 2020, perusahaan menandatangani kesepakatan dengan perusahaan minyak Rusia, Rosneft untuk membeli 140.000 barel per hari minyak mentah pada tahun 2020.
Sejak Perang Rusia Ukraina pecah pada 24 Februari lalu, Penyuling utama asal India itu telah membeli 6 juta barel Ural. Selain itu mereka kontrak suppply dengan Rosneft hingga 15 juta barel minyak mentah Rusia pada tahun 2022.
Namun, penyuling yang juga membeli minyak mentah atas nama anak perusahaannya di Chennai Petroleum, telah mengecualikan beberapa minyak mentah sulfur tinggi, termasuk Ural dari tender terbarunya, menurut sumber perdagangan.
3. Mangalore Refinery and Petrochemicals
Mangalore Refinery and Petrochemicals Limited adalah sebuah divisi dari Oil and Natural Gas Corporation yang berada di bawah kepemilikan Ministry of Petroleum and Natural Gas dari Pemerintah India. Didirikan pada tahun 1988, kilang minyak mereka terletak di Katipalla, utara dari pusat Mangalore.
Terpanntau penyuling India yang dikelola negara itu telah membeli 1 juta barel minyak mentah Ural Rusia untuk pemuatan Mei melalui tender dari pedagang Eropa. Pembelian yang terbilang langka itu diterangkan karena dorongan harga diskon yang ditawarkan Rusia untuk minyak mentahnya.
4. Nayara Energy
Nayara Energy Limited adalah perusahaan minyak hilir swasta yang berbasis di Mumbai, India yang sektor bisnisnya mencakup penyulingan, pemasaran, produksi, dan jaringan lebih dari 6.000 outlet bahan bakar ritel di India. Mereka mengoperasikan kilang minyak terbesar kedua India di Vadinar, Gujarat.
Penyuling swasta India yang sebagian juga dimiliki oleh Rosneft, kembali membeli minyak Rusia setelah jeda selama satu tahun. Nayara Energy membeli sekitar 1,8 juta barel Ural dari pedagang Trafigura.
Perusahaan-perusahaan India terus mengambil minyak Rusia karena tersedia dengan diskon besar-besaran setelah beberapa perusahaan dan negara menghindari pembelian dari Moskow karena sanksi atas invasinya ke Ukraina.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(akr)