Saham Garuda Masih dalam Kurungan BEI, Begini Kata Dirut Irfan Setiaputra

Kamis, 20 Oktober 2022 - 19:50 WIB
loading...
Saham Garuda Masih dalam...
Garuda Indonesia telah mendapatkan izin pemegang saham untuk melakukan right issue, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra menyinggung soal suspense BEI. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra menyatakan, optimis Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat membuka kembali perdagangan saham setelah tanggal pencatatan right issue .

Garuda Indonesia sendiri baru saja menyelenggarakan agenda paparan publik (public expose) dengan sejumlah informasi pokok terkait potensi pembukaan suspensi saham.

"Suspensi saham tentu kita berharap ini bisa terjadi bersamaan nanti dengan right issue atau waktu nanti bersamanan waktu di sekitaran 15 Desember," kata Irfan dalam paparan publik, Kamis (20/10/2022).



Sebelumnya GIAA telah mendapatkan izin pemegang saham untuk melakukan right issue pada 14 Oktober 2022. GIAA bakal menerbitkan sebanyak 68,07 miliar lembar saham dengan nilai nominal minimal sebesar Rp182 per saham.

Kesepakatan yang tertuang melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 Oktober lalu itu juga memberi izin perseroan untuk melakukan konversi utang kepada kreditur (OWK) sehubungan dengan putusan homologasi penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), yakni dengan melakukan private placement sebanyak 22,97 miliar saham

Namun, mengingat saham berkode GIAA masih dalam kurungan BEI, maka pengalihan right issue hanya dapat dilakukan melalui transaksi di luar bursa, sebagaimana ditegaskan perseroan dalam prospektus.

"Di mana pencatatan pengalihan HMETD / right issue tersebut akan dilakukan melalui biro administrasi efek perseroan selama tidak kurang dari lima hari kerja mulai 5 Desember sampai 9 Desember 2022," tulis perseroan.

Kepada awak media, Irfan memaparkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BEI dalam hal ini untuk memastikan bahwa proses ini tidak mengganggu kepentingan publik.

"Kami telah berkonsultasi dengan bursa untuk kiranya bisa dilakukan pencabutan atas suspensi saham," terangnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Boy Thohir dan Keluarganya...
Boy Thohir dan Keluarganya Borong 7,3 Juta Lembar Saham AADI
IHSG Masih Memerah di...
IHSG Masih Memerah di 6.221, Cek Saham Apa Saja yang Pesakitan
Sempat Ambruk 7%, IHSG...
Sempat Ambruk 7%, IHSG Ditutup Turun 3,84% ke Level 6.223
BEI Beberkan Penyebab...
BEI Beberkan Penyebab IHSG Terpuruk 6% Lebih hingga Trading Halt
Dasco Pastikan Sri Mulyani...
Dasco Pastikan Sri Mulyani Tidak Mundur, Kondisi Fiskal RI Kuat
Ketentuan Trading Halt,...
Ketentuan Trading Halt, Bursa Saham Bisa Kena Suspensi Jika Turun 15%
IHSG Sentuh Level 6.076...
IHSG Sentuh Level 6.076 usai Kehilangan 6,12 Persen, Mayoritas Sektor Berdarah-darah
Deretan Saham Ini Berjatuhan...
Deretan Saham Ini Berjatuhan Saat IHSG Terjun Bebas 5 Persen ke 6.146
Perdagangan Saham Dibekukan...
Perdagangan Saham Dibekukan usai IHSG Ambruk 5%
Rekomendasi
Berkah Ramadan, PGN...
Berkah Ramadan, PGN Berikan Santunan untuk 10.541 Anak Yatim di Indonesia
Saksi Lihat Oknum TNI...
Saksi Lihat Oknum TNI Bawa 2 Senpi saat Penembakan yang Menewaskan 3 Polisi di Lampung
Kiesha Alvaro dan Aurora...
Kiesha Alvaro dan Aurora Ribero Canggung Beradegan Romantis di Film Komang
Berita Terkini
Kolaborasi Multisektor...
Kolaborasi Multisektor Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah
2 jam yang lalu
Great Legacy Assurance...
Great Legacy Assurance Menjawab Kebutuhan Solusi Perencanaan Warisan
2 jam yang lalu
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
2 jam yang lalu
Tolak Penyeragaman Kemasan...
Tolak Penyeragaman Kemasan Rokok, Pedagang Pasar Tekankan Edukasi Menyeluruh
3 jam yang lalu
Bentuk Apresiasi, BHR...
Bentuk Apresiasi, BHR Ojol dan Kurir Tidak Bisa Dipaksakan
3 jam yang lalu
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
4 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved