5 Jenis Bisnis Tahan Banting Kena Resesi, Cek Yuk!

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 14:14 WIB
loading...
5 Jenis Bisnis Tahan Banting Kena Resesi, Cek Yuk!
Bisnis kebutuhan anak menjadi salah satu usaha yang tahan terdampak resesi. FOTO/iStock Photo
A A A
JAKARTA - Dampak pandemi yang belum pulih disusul perang Rusia-Ukraina menghantam ekonomi global. Rantai pasok pangan dan energi global terganggu mengakibatkan inflasi merajalela.

Dana Moneter Internasional (IMF) meramal ekonomi dunia diselimuti kegelapan tahun depan. Hampir sejumlah negara terpuruk tak mampu menahan laju penurunan ekonomi.

Sektor produksi terganggu sekaligus menghilangkan sumber pendapatan dari sisi konsumsi. Kenaikan harga-harga telah menggerus daya beli masyarakat.



Seiring dengan kenaikan inflasi, masyarakat di berbagai belahan dunia mencari cara untuk mengelola pengeluaran, juga melindungi aset dan keuangannya. Cara tersebut dilakukan baik oleh konsumen maupun produsen. Lantas, bisnis apa saja yang sekiranya aman dari resesi.

1. Bisnis yang terkait dengan makanan dan minuman. Sebabnya jelas sekalipun krisis atau resesi ekonomi terjadi orang akan tetap membutuhkan makanan dan minuman.

2. Usaha yang terkait dengan kesehatan. Sekalipun terjadi resesi ekonomi ketka orang sakit maka tetap dibutuhkan jasa kesehatan untuk menyembuhkannya. Di samping itu orang juga tetap akan membutuhkan jasa layanan kesehatan untuk tetap menjaga kesehatan.

3. Bisnis yang terkait dengan dunia digital dan teknologi informasi. Pandemi covid-19 telah membuat bisnis digital dan teknologi komunikasi berkembanag pesat.

Apa yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat dengan dunia digital dan informasi yang membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat, efisien, dan murah akan terus menjadi kebiasaan sekalipun terjadi krisis atau resesi ekonomi.

4. Usaha yang terkait dengan kebutuhan anak. Bagaimanapun keadaannya orangtua tetap akan memperhatikan kebutuhan anaknya.

Maka bisnis yang terkait dengan kebutuhan anak makanan dan minuman khusus untuk anak, pakaian anak, kursus-kursus, dan lain-lain akan tetap bertahan di tengah resesi ekonomi.

5. Memilih pekerjaan bebas (freelance) atau perusahaan yang memberlakukan Work From Home (WFH). Situasi krisis perusahaan enggan merekrut karyawan tetap, mereka lebih banyak mempekerjakan karyawan lepas dan lebih banyak menerapkan bekerja dari rumah karena lebih efisien.



Sejumlah perusahaan kini mulai bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk, yakni Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pembekuan perekrutan hingga membatalkan tawaran pekerjaan.

Profesor Ekonomi Johns Hopkins University Laurence Ball bahwa prospek pekerjaan diramal memburuk beberapa bulan ke depan. Mengacu laporan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS), Global The Great Recession yang berlangsung pada 2007-2009 telah memukul sektor konstruksi dan manufaktur. Saektor tersebut paling besar memangkas karyawan hingga membatalkan perekrutan.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2447 seconds (0.1#10.140)