Ekonomi Dunia Sedang Tak Baik-baik Saja, Sri Mulyani Beri Contoh Situasi di Inggris

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 20:12 WIB
loading...
Ekonomi Dunia Sedang...
Mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjadi bukti bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap situasi politik suatu negara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss menurut Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani menjadi bukti bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap situasi politik suatu negara. Ditekankan olehnya bahwa ekonomi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Di Inggris, kita bisa melihat karena tekanan ekonomi dan inflasinya yang tinggi, Menteri Keuangannya diganti, bahkan PM-nya turun. Ini bukti bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kondisi politik," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA edisi Oktober 2022 di Jakarta, Jumat (21/10/2022).



Situasi dunia saat ini, sebut dia, penuh ketidakpastian dan sedang tidak baik-baik saja. Lingkungan global bergejolak dengan tingginya harga komoditas utama dunia yang berimbas besar terhadap perekonomian banyak negara, dan volatilitasnya yang tinggi akibat perang Rusia-Ukraina.

"Gejolak geopolitik ini sudah mengganggu sisi pasokan dan distribusi, karena menyebabkan harga komoditas menjadi tinggi dan gampang sekali bergejolak. Tingginya harga-harga komoditas ini kemudian juga memicu tingginya inflasi di berbagai negara," ucap Sri Mulyani.

Tak hanya itu saja, dia mewaspadai Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang semakin agresif menaikkan suku bunganya merespon tingginya inflasi AS di 8,2%. Bahkan, diperkirakan hingga akhir tahun, angka suku bunganya bisa mencapai 4,5%. Tindakan ini tentunya akan berdampak terhadap seluruh dunia.



Gejolak inflasi juga sudah nampak di Eropa dengan inflasi yang sudah mencapai level 10, terutama di harga energi yang kemudian memicu gejolak dan tekanan sosial. Negara-negara emerging markets juga masih mengalami inflasi, misal Brazil 8,7%, Meksiko 8,7%, India 7%, dan Indonesia 6%.

"Maka dari itu perlu respons kebijakan moneter untuk menstabilkan harga, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan menetapkan likuiditas. Outlook perekonomian global menjadi melemah seiring kenaikan harga dan pengetatan kebijakan moneter," pungkas Sri.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Publikasi APBN KiTa...
Publikasi APBN KiTa Molor, Sri Mulyani Malam-malam Lapor ke Prabowo di Istana
Kemenkeu Luruskan Kabar...
Kemenkeu Luruskan Kabar Cristiano Ronaldo Dijadwalkan Makan Malam dengan Sri Mulyani
Gubernur Bank Sentral...
Gubernur Bank Sentral China: Yuan Stabil Jadi Kunci Stabilitas Keuangan Global
Ramai-ramai Anggaran...
Ramai-ramai Anggaran Kementerian/Lembaga Dipotong, Sri Mulyani Terus Monitor Dampaknya
Menko Airlangga Dorong...
Menko Airlangga Dorong Kolaborasi Inovatif Berkelanjutan saat The World Governments Summit 2025
Sah! Anggaran Kementerian...
Sah! Anggaran Kementerian Keuangan Dipangkas Rp8,9 Triliun
Menteri Sri Mulyani...
Menteri Sri Mulyani Sebut Program Pemerintah Ini Tak Akan Jadi Korban Efisiensi Anggaran
India Potong Pajak Kelas...
India Potong Pajak Kelas Menengah demi Dongkrak Daya Beli
Rekomendasi
Patrick Kluivert Efek,...
Patrick Kluivert Efek, Mees Hilgers: Kehadirannya Ciptakan Antusiasme!
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
3 Foto Bahagia Bobon...
3 Foto Bahagia Bobon Santoso dan Cheryl Ruan, Saling Unfollow usai Suami Mualaf
Berita Terkini
Transaksi Pembelian...
Transaksi Pembelian Beton Kini Lebih Mudah dengan Dompet Digital
12 menit yang lalu
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
24 menit yang lalu
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
46 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
1 jam yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
2 jam yang lalu
Infografis
Tegas, Sri Mulyani Minta...
Tegas, Sri Mulyani Minta Anak Buahnya Netral di Pemilu 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved