Kurs Rupiah Awal Pekan Mendarat Mulus di Zona Hijau Saat Yuan China Berkibar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (6/7/2020) merangkak naik untuk menutup sesi awal pekan dengan menyakinkan. Perbaikan mata uang Garuda mengiringi Yuan China yang berkibar di antara mata uang utama lainnya seiring harapan rebound ekonomi.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange sore hari tercatat lebih tinggi ke posisi Rp14.490/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.522 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.460 hingga Rp14.564/USD.
Peningkatan juga terlihat pada data Yahoo Finance yang menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.550/USD dengan gerakan harian pada kisaran Rp14.450-Rp14.550/USD. Raihan tersebut naik tipis dari sesi akhir pekan kemarin yang berada di posisi Rp14.563/USD.
( )
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah bertahan di zona hijau usai bertengger ke level Rp14.547/USD. Raihan tersebut memperlihatkan rupiah balik melawan usai Jumat kemarin berada di posisi Rp14.566/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore tergelincir ke Rp14.580/USD. Dimana terlihat kurs rupiah menyusut bila dibandingkan sesi pagi Rp14.570/USD.
( )
Di sisi lain, Yuan China memimpin mata uang komoditas usai mencetak kenaikan terhadap dolar AS, saat minat investor mulai pulih terhadap aset berisiko seiring meningkatnya harapan ekonomi China bakal mencetak rebound. Indeks dari Blue-Chip saham China melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun untuk mendorong Yuan ke posisi terbaiknya sejak 18 Maret melawan dolar AS.
Sementara itu Euro naik 0,5% menjadi 1,1303 versus USD setelah data menunjukkan pesanan untuk barang industri Jerman naik sebesar 10,4% pada bulan Mei, rebound dari penurunan terbesar 1991. Dolar Australia menguat 0,4% ke posisi 0,6975 terhadap dolar AS menyusul kenaikan sebesar 1,2% pekan lalu, dengan pasar fokus pada Rapat kebijakan Reserve Bank of Australia.
Melawan enam mata uang utama, dolar AS menyusut 0,4% menjadi 96,82 atau berada di tingkat terendahnya sejak 2 Juli. Sedangkan Goldman Sachs merevisi proyeksi untuk ekonomi AS ke kontraksi 4,6% di 2020 versus perkiraan sebelumnya -4,2%.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange sore hari tercatat lebih tinggi ke posisi Rp14.490/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.522 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.460 hingga Rp14.564/USD.
Peningkatan juga terlihat pada data Yahoo Finance yang menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.550/USD dengan gerakan harian pada kisaran Rp14.450-Rp14.550/USD. Raihan tersebut naik tipis dari sesi akhir pekan kemarin yang berada di posisi Rp14.563/USD.
( )
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah bertahan di zona hijau usai bertengger ke level Rp14.547/USD. Raihan tersebut memperlihatkan rupiah balik melawan usai Jumat kemarin berada di posisi Rp14.566/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore tergelincir ke Rp14.580/USD. Dimana terlihat kurs rupiah menyusut bila dibandingkan sesi pagi Rp14.570/USD.
( )
Di sisi lain, Yuan China memimpin mata uang komoditas usai mencetak kenaikan terhadap dolar AS, saat minat investor mulai pulih terhadap aset berisiko seiring meningkatnya harapan ekonomi China bakal mencetak rebound. Indeks dari Blue-Chip saham China melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun untuk mendorong Yuan ke posisi terbaiknya sejak 18 Maret melawan dolar AS.
Sementara itu Euro naik 0,5% menjadi 1,1303 versus USD setelah data menunjukkan pesanan untuk barang industri Jerman naik sebesar 10,4% pada bulan Mei, rebound dari penurunan terbesar 1991. Dolar Australia menguat 0,4% ke posisi 0,6975 terhadap dolar AS menyusul kenaikan sebesar 1,2% pekan lalu, dengan pasar fokus pada Rapat kebijakan Reserve Bank of Australia.
Melawan enam mata uang utama, dolar AS menyusut 0,4% menjadi 96,82 atau berada di tingkat terendahnya sejak 2 Juli. Sedangkan Goldman Sachs merevisi proyeksi untuk ekonomi AS ke kontraksi 4,6% di 2020 versus perkiraan sebelumnya -4,2%.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
(akr)