Siap Melantai di Bursa, Ini Jeroan Keuangan NINE
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini PT Techno9 Indonesia Tbk sedang dalam proses penawaran awal yang berlangsung pada 20-25 Oktober 2022. Dalam penawaran tersebut perseroan menjual sebanyak-banyaknya 432.000.000 saham atas nama atau 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham ( IPO ) dengan nilai nominal Rp10.
PT Techno9 Indonesia merupakan perusahan kecil namun sehat, sehingga di tengah persaingan usaha yang ketat, perseroan mampu menciptakan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) akan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 dan bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapannya itu mampu menembus persaingan yang dibuktikan dengan pertumbuhan performa. Direktur IT PT Techno9 Indonesia Tbk Irwan Dharma mengungkapkan manajemen yang berpengalaman selama lebih dari 15 tahun telah mampu memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen sehingga perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat efektif dan efisien.
Di awal pertumbuhan, penjualan perangkat keras menjadi kontributor tertinggi. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan PT Techno9 Indonesia Tbk akan meluncurkan aplikasi kesehatan dan aplikasi pendidikan. Irwan optimistis pihaknya mampu bersaing di pasaran.
Merry Kandou, Direktur Operasional PT Techno9 Indonesia Tbk, menambahkan, dengan kemampuan tersebut, perseroan berhasil menciptakan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2021, pendapatannya naik243,73% menjadi Rp6,5 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada 31 Desember 2020 sebesar Rp1,9 miliar.
Sementara itu pendapatan per April 2022, perseroan sudah membukukan Rp4,8 miliar. Besaran tersebut melonjak sangat signifikan sekaligus spektakuler sebesar 794,31% jika dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan pada April 2021.
Penjualan perangkat keras masih menjadi kontributor tertinggi. Sementara itu pendapatan yang dicatat pada April 2022 merupakan indikasi bahwa Perseroan tahun 2022 akan mampu meraih target, mengingat hanya kurang sekitar Rp1,6 miliar atau 26% lagi untuk mencapai angka pendapatan yang sama di tahun 2021.
Menurut Merry, kinerja yang dicapai sepanjang 4 bulan pertama tahun 2022 ini tidak terlepas dari pemulihan ekonomi secara makro karena pada akhir April 2022 kondisi Covid-19 sudah berangsurangsur membaik dibandingkan dengan kondisi April tahun lalu.
“Para pelanggan mulai aktif untuk membeli perangkat lunak seiring dengan kebutuhan menghadapi transformasi digital. Hal itu mendorong tingginya penjualan pada segmen perangkat lunak perseroan pada periode yang berakhir di tanggal 30 April 2022,” kata Merry, dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Sementara itu perseroan juga berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan pada Desember 2021 Rp325 juta. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan kerugian yang dialami Prseroan pada Desember 2020 sebesar Rp657 juta.
EBITDA perseroan juga menunjukkan peningkatan karena pada Desember 2020 baru sebesar Rp631 juta, terus meningkat menjadi Rp1 miliar lebih pada Desember 2021 dan pada April 2022 EBITDA mencapai hampir Rp1,6 miliar.
Posisi aset pada April 2022 tercatat Rp20,2 miliar, mengalami peningkatan sebesar 4,58% dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 yang sebesar Rp19,3 miliar. Sedangkan total liabilitas perseroan pada 30 April 2022 sebesar Rp4,3 miliar naik tipis 2,41% dari posisi pada 31 Desember 2021.
Merry memaparkan bahwa dengan IPO, perseroan akan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan didukung oleh berbagai strategi yang diluncurkan perusahaannya tahun depan yaitu penjualan produk aplikasi kesehatan dan pendidikan.
“Tahun depan, kami targetkan pertumbuhan double digit, baik dari pendapatan maupun laba bersih,” ujarnya optimistis.
PT Techno9 Indonesia merupakan perusahan kecil namun sehat, sehingga di tengah persaingan usaha yang ketat, perseroan mampu menciptakan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) akan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 dan bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapannya itu mampu menembus persaingan yang dibuktikan dengan pertumbuhan performa. Direktur IT PT Techno9 Indonesia Tbk Irwan Dharma mengungkapkan manajemen yang berpengalaman selama lebih dari 15 tahun telah mampu memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen sehingga perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat efektif dan efisien.
Di awal pertumbuhan, penjualan perangkat keras menjadi kontributor tertinggi. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan PT Techno9 Indonesia Tbk akan meluncurkan aplikasi kesehatan dan aplikasi pendidikan. Irwan optimistis pihaknya mampu bersaing di pasaran.
Merry Kandou, Direktur Operasional PT Techno9 Indonesia Tbk, menambahkan, dengan kemampuan tersebut, perseroan berhasil menciptakan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2021, pendapatannya naik243,73% menjadi Rp6,5 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada 31 Desember 2020 sebesar Rp1,9 miliar.
Sementara itu pendapatan per April 2022, perseroan sudah membukukan Rp4,8 miliar. Besaran tersebut melonjak sangat signifikan sekaligus spektakuler sebesar 794,31% jika dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan pada April 2021.
Penjualan perangkat keras masih menjadi kontributor tertinggi. Sementara itu pendapatan yang dicatat pada April 2022 merupakan indikasi bahwa Perseroan tahun 2022 akan mampu meraih target, mengingat hanya kurang sekitar Rp1,6 miliar atau 26% lagi untuk mencapai angka pendapatan yang sama di tahun 2021.
Menurut Merry, kinerja yang dicapai sepanjang 4 bulan pertama tahun 2022 ini tidak terlepas dari pemulihan ekonomi secara makro karena pada akhir April 2022 kondisi Covid-19 sudah berangsurangsur membaik dibandingkan dengan kondisi April tahun lalu.
“Para pelanggan mulai aktif untuk membeli perangkat lunak seiring dengan kebutuhan menghadapi transformasi digital. Hal itu mendorong tingginya penjualan pada segmen perangkat lunak perseroan pada periode yang berakhir di tanggal 30 April 2022,” kata Merry, dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Sementara itu perseroan juga berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan pada Desember 2021 Rp325 juta. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan kerugian yang dialami Prseroan pada Desember 2020 sebesar Rp657 juta.
EBITDA perseroan juga menunjukkan peningkatan karena pada Desember 2020 baru sebesar Rp631 juta, terus meningkat menjadi Rp1 miliar lebih pada Desember 2021 dan pada April 2022 EBITDA mencapai hampir Rp1,6 miliar.
Posisi aset pada April 2022 tercatat Rp20,2 miliar, mengalami peningkatan sebesar 4,58% dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 yang sebesar Rp19,3 miliar. Sedangkan total liabilitas perseroan pada 30 April 2022 sebesar Rp4,3 miliar naik tipis 2,41% dari posisi pada 31 Desember 2021.
Merry memaparkan bahwa dengan IPO, perseroan akan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan didukung oleh berbagai strategi yang diluncurkan perusahaannya tahun depan yaitu penjualan produk aplikasi kesehatan dan pendidikan.
“Tahun depan, kami targetkan pertumbuhan double digit, baik dari pendapatan maupun laba bersih,” ujarnya optimistis.
(uka)