Ada Ancaman Krisis Pangan Global, Begini Strategi Holding BUMN Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding BUMN Pangan atau ID FOOD memastikan dukungan bagi negara-negara anggota G20 untuk mengantisipasi krisis pangan global, salah satunya dengan memperluas ekosistem pangan.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, pihaknya akan menciptakan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"BUMN Holding Pangan ID FOOD siap berkolaborasi dukung G20 untuk memperluas ekosistem pangan," ujarnya, Selasa (25/10/2020).
Dia menerangkan, skema yang ditempuh Holding Pangan untuk mengantisipasi krisis pangan global berupa kerja sama dengan mitra strategis untuk menguatkan teknologi pangan dan optimalisasi pemanfaatan kantor perwakilan di negara-negara G20.
Lalu, pertukaran teknologi melalui transfer pengetahuan antar negara G20, kerja sama penelitian untuk mengembangkan usaha sektor hulu dan hilir pangan, hingga meningkatkan sektor perdagangan dengan menjalin kerja sama bilateral atau multilateral dengan anggota G20.
Frans menilai skema tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Di mana Indonesia menjadi pusat pangan dunia.
"Kita bergotong royong membangun ekosistem Indonesia kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga, kementerian, swasta, UMKM, petani," paparnya.
Dia mencatat, potensi sinergi sektor pangan dengan G20 untuk antisipasi krisis pangan global cukup besar, di antaranya dengan pengembangan jaringan pasar internasional melalui penguatan produk pangan dan peluang ekspor seperti ekspor komoditas perikanan Indonesia.
Sebelumnya, ID FOOD Group telah mengekspor gurita berjenis octopus cynea grey, tuna loin ke mancanegara pada 2022.
"Kami juga mengelola Pasar Ikan Modern sebagai sentra kuliner perikanan yang dapat dikunjungi para delegasi G20 dan menikmati sajian ikan segar produksi nelayan Indonesia," terang dia.
Dia menambahkan, ekosistem pangan terintegrasi ID FOOD diciptakan sebagai upaya antisipasi krisis pangan dengan menjaga keseimbangan hulu hilir pangan bersama petani, peternak dan nelayan.
Keseimbangan dimulai dari produksi pangan, di antaranya komoditas beras, jagung, gula, ikan, produksi dan budidaya Day Old Chicken (DOC) dan penggemukan sapi, serta komoditas garam.
Pengolahan hasil olahan pangan, penyimpanan pangan (cold storage) dan hilir pangan ID FOOD juga mengelola sektor perdagangan dan logistik sebagai komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, pihaknya akan menciptakan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"BUMN Holding Pangan ID FOOD siap berkolaborasi dukung G20 untuk memperluas ekosistem pangan," ujarnya, Selasa (25/10/2020).
Dia menerangkan, skema yang ditempuh Holding Pangan untuk mengantisipasi krisis pangan global berupa kerja sama dengan mitra strategis untuk menguatkan teknologi pangan dan optimalisasi pemanfaatan kantor perwakilan di negara-negara G20.
Lalu, pertukaran teknologi melalui transfer pengetahuan antar negara G20, kerja sama penelitian untuk mengembangkan usaha sektor hulu dan hilir pangan, hingga meningkatkan sektor perdagangan dengan menjalin kerja sama bilateral atau multilateral dengan anggota G20.
Frans menilai skema tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Di mana Indonesia menjadi pusat pangan dunia.
"Kita bergotong royong membangun ekosistem Indonesia kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga, kementerian, swasta, UMKM, petani," paparnya.
Dia mencatat, potensi sinergi sektor pangan dengan G20 untuk antisipasi krisis pangan global cukup besar, di antaranya dengan pengembangan jaringan pasar internasional melalui penguatan produk pangan dan peluang ekspor seperti ekspor komoditas perikanan Indonesia.
Sebelumnya, ID FOOD Group telah mengekspor gurita berjenis octopus cynea grey, tuna loin ke mancanegara pada 2022.
"Kami juga mengelola Pasar Ikan Modern sebagai sentra kuliner perikanan yang dapat dikunjungi para delegasi G20 dan menikmati sajian ikan segar produksi nelayan Indonesia," terang dia.
Dia menambahkan, ekosistem pangan terintegrasi ID FOOD diciptakan sebagai upaya antisipasi krisis pangan dengan menjaga keseimbangan hulu hilir pangan bersama petani, peternak dan nelayan.
Keseimbangan dimulai dari produksi pangan, di antaranya komoditas beras, jagung, gula, ikan, produksi dan budidaya Day Old Chicken (DOC) dan penggemukan sapi, serta komoditas garam.
Pengolahan hasil olahan pangan, penyimpanan pangan (cold storage) dan hilir pangan ID FOOD juga mengelola sektor perdagangan dan logistik sebagai komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat.
(ind)