Sri Mulyani Ungkap Sektor Keuangan Indonesia Paling Tertinggal di ASEAN 5

Kamis, 10 November 2022 - 13:40 WIB
loading...
Sri Mulyani Ungkap Sektor Keuangan Indonesia Paling Tertinggal di ASEAN 5
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/dok.Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sektor keuangan Indonesia paling tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN 5. Dari berbagai indikator terhadap produk domestik bruto (PDB), sektor keuangan Indonesia berada di posisi paling rendah.

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa, masyarakat dalam menghimpun dana oleh industri keuangan masih sangat terbatas, serta potensi pendalaman pasar masih sangat besar," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (10/11/2022).



Dari sisi aset bank terhadap PDB, Indonesia menjadi yang paling rendah dibandingkan negar-negara ASEAN 5, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Aset bank terhadap PDB Indonesia tercatat sebesar 59,5%, Filipina 99,2%, Thailand 146,6%, Malaysia 198,6%, dan Singapura 572,1%.

Tak hanya itu, kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap PDB juga menjadi yang terendah, berada di posisi 48,3%. Adapun, Filipina sebesar 93,2%, Malaysia sebesar 109,9%, Thailand sebesar 120,9%, dan Singapura sebesar 189,0%. Selain itu, nilai aset industri asuransi terhadap PDB sebesar 5,8%, terendah dibandingkan Filipina sebesar 8,5%, Malaysia sebesar 20,3%, Thailand sebesar 23,2%, dan Singapura sebesar 47,5%.

Sedangkan, aset dana pensiun Indonesia terhadap PDB sebesar 6,9%. Masih lebih tinggi dibandingkan Filipina yang sebesar 3,5%, namun lebih rendah dibandingkan Malaysia sebesar 59,9% dan Singapura sebesar 32,2%.



Bendahara negara juga melihat bahwa, biaya overhead perbankan dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN. Hal itu terlihat dari net interest margin yang berimbas pada tingginya suku bunga pinjaman.

"Rata-rata pertumbuhan simpanan periode 2015-2021 mencapai 8,9%, dengan kelompok simpanan di atas Rp2 miliar mengalami pertumbuhan paling tinggi," tuturnya.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)