Rupiah Diprediksi Tertekan Dibayangi Peningkatan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan dibayangi kekhawatiran peningkatan kasus covid-19. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah bisa tertekan hari ini terhadap dollar AS karena Kekhawatiran pasar mengenai peningkatan kasus covid-19 kembali membayangi pergerakan pasar.
( )
Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus covid ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu. "WHO melaporkan kenaikan laju kasus positif covid-19 di bulan Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat covid ke depannya," kata Ariston di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Dia melanjutkan sejumlah pejabat Bank Sentral AS semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena covid19. Serta, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,70% ke 0,64% yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dollar AS.
( )
"Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah resisten Rp14.550, sementara area support di kisaran Rp14.400," tandasnya.
Sentimen dari dalam negeri datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang telah merilis PMK No 71/2020 mengenai tata cara penjaminan untuk UMKM dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kredit modal kerja yang diberikan kepada pelaku UMKM terdampak Covid-19 mendapat penjaminan dari Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga penjamin yang ditunjuk oleh Kemenkeu.
( )
Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus covid ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu. "WHO melaporkan kenaikan laju kasus positif covid-19 di bulan Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat covid ke depannya," kata Ariston di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Dia melanjutkan sejumlah pejabat Bank Sentral AS semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena covid19. Serta, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,70% ke 0,64% yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dollar AS.
( )
"Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah resisten Rp14.550, sementara area support di kisaran Rp14.400," tandasnya.
Sentimen dari dalam negeri datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang telah merilis PMK No 71/2020 mengenai tata cara penjaminan untuk UMKM dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kredit modal kerja yang diberikan kepada pelaku UMKM terdampak Covid-19 mendapat penjaminan dari Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga penjamin yang ditunjuk oleh Kemenkeu.
(akr)