Kurangi Pencemaran Laut, Begini Solusi Ramah Lingkungan di Industri Perkapalan
loading...
A
A
A
Dia berharap melalui produk ramah lingkungan tersebut ke depannya Indonesia akan lebih banyak yang mendukung dan berpartisipasi dalam industri perkapalan agar terciptanya emisi yang bagus. “Tujuan kita sebagai bangsa Indonesia seperti negara Eropa, negara kita green clear,” tandasnya.
Managing Director Mitsui E&S Asia T Sayama menjelaskan, Mitsui E&S Asia menyediakan biofuel dengan pemanfaatan bahan bakar hidrogen dan amonia dalam Marine Maine Engine.
Penggunaan biofuel dalam rangka mewujudkan “Nol Karbon" dan “Transformasi Menjadi Energi Bersih” sebagai solusi ramah lingkungan.
Sayama menambahkan, Mitsui E&S Asia menyediakan penghematan bahan bakar lewat beberapa metode sesuai dengan permintaan pelanggan.
Senada, Technical Departement EKK Eagle Asia Pasific/Kemel Koshi Kunimitsu juga memaparkan produk mesin kapal yang ramah lingkungan.
Koshi menerangkan, pihaknya memiliki produk mesin kapal bernama EX atau aerotyoe yang tak lagi menggunakan oli atau pelumas.
“Di mana tidak akan adanya leak atau kebocoran sehingga lebih ramah untuk laut, sebenarnya dari Kemel sendiri itu ada bermacam-macam yang menggunakan oli jadi sistem lubricant-nya masih menggunakan oli, cuma untuk produk EX sendiri menggunakan udara. Jadi itu meminimalisir kebocoran oli ke laut,” urainya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowner Association (INSA) Sugiman Layanto menyoroti para pelaku industri pelayaran yang sudah mendesain perlengkapan mesin untuk mengurangi jumlah karbon dan emisi. Sugiman menyatakan, Indonesia sudah berkomitmen agar industri pelayaran nol karbon pada tahun 2060.
Managing Director Mitsui E&S Asia T Sayama menjelaskan, Mitsui E&S Asia menyediakan biofuel dengan pemanfaatan bahan bakar hidrogen dan amonia dalam Marine Maine Engine.
Penggunaan biofuel dalam rangka mewujudkan “Nol Karbon" dan “Transformasi Menjadi Energi Bersih” sebagai solusi ramah lingkungan.
Sayama menambahkan, Mitsui E&S Asia menyediakan penghematan bahan bakar lewat beberapa metode sesuai dengan permintaan pelanggan.
Senada, Technical Departement EKK Eagle Asia Pasific/Kemel Koshi Kunimitsu juga memaparkan produk mesin kapal yang ramah lingkungan.
Koshi menerangkan, pihaknya memiliki produk mesin kapal bernama EX atau aerotyoe yang tak lagi menggunakan oli atau pelumas.
“Di mana tidak akan adanya leak atau kebocoran sehingga lebih ramah untuk laut, sebenarnya dari Kemel sendiri itu ada bermacam-macam yang menggunakan oli jadi sistem lubricant-nya masih menggunakan oli, cuma untuk produk EX sendiri menggunakan udara. Jadi itu meminimalisir kebocoran oli ke laut,” urainya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowner Association (INSA) Sugiman Layanto menyoroti para pelaku industri pelayaran yang sudah mendesain perlengkapan mesin untuk mengurangi jumlah karbon dan emisi. Sugiman menyatakan, Indonesia sudah berkomitmen agar industri pelayaran nol karbon pada tahun 2060.